Sifat manusia itu macam-macam.
Sifat pembeli pun beraneka jenis.
Buat para pemilik usaha, orang marketing, atau admin olshop yang berhubungan langsung dengan konsumen, penting sekali memahami kepribadian mereka.
Karena ketika tahu karakter seseorang, kita bisa memilih pendekatan yang tepat.
Ngobrol pelan-pelan sesuai tabiat mereka.
Chatting tipis-tipis, sampai akhirnya closing.
Tetapi tipe orang itu banyak sekali. Supaya memudahkan, kita rangkum saja menjadi 4 tipe kepribadian yang pernah digaungkan oleh Claudius Galen.
Galen, fisiolog Romawi yang hidup di abad ke-2 Masehi, membagi kepribadian manusia menjadi empat kelompok besar.
Keempat kepribadian tersebut yaitu sanguinis (populer), koleris (kuat), melankolis (sempurna), dan plegmatis (damai).
Seperti apa empat kepribadian itu dan bagaimana seorang pebisnis berkomunikasi dengan mereka? Check it out!
Tipe 1 – Sanguinis
Konsumen jenis ini biasanya sangat ramah dan supel.
Isi chat mereka hampir pasti ada emotnya. Mau senang, sedih, murung, marah, ngambek, dan sebagainya.
Ngobrol sama mereka itu cenderung menyenangkan, emosional, dan berenergi.
Cara berkomunikasi dengan tipe ini, antara lain:
- Jangan menekan, jangan suka mengingatkan. Kalau mereka belum transfer, santai sejenak hehe. Berhenti main asal tembak.
- Jadi pendengar yang baik. Tipe Sanguinis umumnya suka bercerita apa pun, termasuk kesukaannya.
- Ajak bercanda, maka dia akan lebih dekat dengan kita.
Tipe 2 – Koleris
Orang yang keras kepala, ngotot, dan kuat.
Harus siap ya kalau mereka mau langsung tanya harga. Admin juga wajib memberikan respons yang cepat kalau mereka nge-WA.
Untungnya, meski nggak sabaran, tipe Koleris jarang PHP. Apabila nggak jadi beli, ya bilang tidak jadi.
Cara berkomunikasi dengan tipe ini, antara lain:
- Saat dia berbicara, jangan dipotong. Cukup jawab ketika mereka selesai meluapkan pikirannya.
- Berikan pujian dan katakana hal-hal baik tentang mereka. Bukan menjilat. Tetapi semata untuk merebut hati si calon konsumen.
- Biarkan mereka menentukan apa yang mau dibeli. Kita boleh mengarahkan cross selling atau up selling, tapi pakai bahasa yang halus banget.
- Dikomplain? Sabar aja ya, hehe. Sadis sih. Tapi ngelus dada adalah jalan terbaik. Tentu saja sambil menjawab setiap keluhan mereka secara perlahan.
Tipe 3 – Melankolis
Pernah ketemua teman yang suka chat singkat?
Mungkin dia tipe melankolis.
Orang jenis ini cenderung pendiam, pemikir, dan penuh perhitungan.
Jangan harap mereka chat pakai emot. Hati-hati juga jika menanyakan soal pribadi kalau belum terlalu dekat.
Cara berkomunikasi dengan tipe ini, antara lain:
- Berbicaralah dengan data. Pakai asumsi? Siap-siap aja dimentahkan.
- Tunjukan testimoni, bukan sekadar janji. Tapi mesti jujur, ya. Bukan testimoni yang dibuat-buat.
- Boleh bercanda, tetapi jangan sampai mengejek mereka.
- Si calon konsumen ini super teliti, loh. Hindari salah omong dan pembicaraan ngelantur.
- Pakai pendekatan logis, bukan emosional.
- Jika ada diskon atau cashback, sebutkan dengan rinci berapa uang yang bisa mereka hemat.
Tipe 4 – Plegmatis
Si pencinta damai.
Santai, stabil, dan mudah merasa cukup.
Walau sering dianggap lamban, tipe Plegmatis biasanya punya akal yang tinggi dan kaya kosakata.
Mereka nggak suka ditekan. Kita cukup ingatkan saja, meskipun ujung-ujungnya sih ghosting, haha.
Cara berkomunikasi dengan tipe ini, antara lain:
- Follow up calon konsumen ini sesekali aja. Terutama di jam-jam istirahat.
- Jangan berikan desakan. Jangan gampang menakut-nakuti. Sebaliknya, kasih tahu mereka keuntungan apabila membeli produk kita.
Memahami perilaku konsumen nggak ada yang mudah.
Pengalaman, data, dan kesabaran adalah kuncinya.
Selamat mengidentifikasi lewat chatting-chatting pendek. Sampai kita mengenal kepribadian mereka. Sampai kita dapat closing dan repeat order dari mereka.