Ketika hendak membuat website atau blog, biasanya kita akan menemukan sejumlah istilah yang mungkin terdengar asing. Terutama istilah seperti hosting, server, dan domain.
Apa sih yang dimaksud dengan hosting, server, maupun domain? Apakah ada perbedaan di antara ketiganya?
Yuk, simak penjelasannya berikut!
-
Hosting
Bisa dibilang, hosting merupakan pusat penyimpanan data dari sebuah website. Mulai dari gambar, video, audio, dan lainnya. Seluruh file tersebut kemudian diletakkan pada suatu tempat yang disebut server hosting.
Server ini nantinya akan menampilkan data-data itu pada web client (browser) seperti Chrome, Mozilla Firefox, Internet Explorer, Opera, dan sebagainya.
Ada beberapa jenis hosting, di antaranya shared hosting dan cloud hosting.
- Shared hosting merupakan tipe hosting yang dipakai oleh beberapa website sekaligus dalam satu server. Akibatnya, kecepatan website akan dibagi-bagi dengan pengguna lain.
- Cloud hosting merupakan jenis hosting yang langsung terhubung dengan internet sehingga mampu menyediakan lebih dari satu server. Apabila ada satu server bermasalah, server lain dapat menjadi cadangan hingga masalah itu selesai.
-
Server
Secara sederhana, server dapat diartikan sebagai sebuah sistem yang menyediakan layanan tertentu dalam satu jaringan komputer. Server dilengkapi sejumlah perangkat keras, yakni hard disk, RAM, hingga prosesor untuk menjalankan sistem operasi (network operating system).
Selain berfungsi menampung, server juga akan menampilkan data ketika ada permintaan dari client. Misalnya, ketika kamu mengetik sebuah alamat website melalui browser Chrome, server akan merespons permintaan tersebut dan menampilkan isi website yang dimaksud.
Karena terus bekerja 24 jam, server harus disimpan pada suatu data center dengan fasilitas lengkap.
-
Domain
Singkatnya, domain adalah nama dari website yang kita buat.
Penamaan domain tersebut selanjutnya diatur oleh badan regulasi domain dunia. Di Indonesia sendiri, nama domain dikelola oleh Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI).
Sekeren apa pun nama domain, tidak akan boleh dibeli. Kita hanya dapat membayar sewa yang harus diperbarui setiap tahun.
Kesimpulan
Jika hosting diibaratkan sebagai lahan atau tanah, website adalah rumah, maka domain adalah alamat yang menggantikan “letak geografis” rumah kita. Dalam hal ini, domain menggantikan alamat IP (IP address).
Contoh IP address, yaitu 192.168.100.1 atau 10.57.58.223.
Nggak lucu kan kalau nama website kita isinya angka-angka?
Semoga artikel ini membantu, ya!
Apabila masih bingung, tidak perlu repot-repot memahami istilah di atas. Percayakan pembuatan website Anda kepada mastah.id. Yuk, tampil lebih profesional dan jangkau lebih banyak orang melalui website bisnis Anda!