Contek 30+ Formula dan Contoh Headline yang Memikat

Contek 30+ Formula dan Contoh Headline yang Memikat

Dalam dunia penuh informasi yang terus berkembang, kemampuan untuk mencuri perhatian pembaca sejak awal merupakan tantangan utama dalam dunia copywriting.

Headline, sebagai elemen kunci dari setiap komunikasi marketing, tidak hanya memberikan judul semata, melainkan menjadi kunci gerbang pertama yang membuka akses pembaca menuju informasi yang lebih dalam.

Maka, melibatkan pembaca dengan headline yang tepat adalah seni tersendiri.

Bagaimana membuat headline yang bisa menghipnotis pembaca?

Tidak perlu khawatir, langsung saja contek formula dan contoh headline copywriting berikut ini!

Formula Membuat Headline

  1. [Manfaat] + [Kata Kunci] = Headline Kuat

Contoh: “Meningkatkan Produktivitas dengan 5 Tips Praktis.”

  1. [Angka] + [Manfaat Utama] + [Kata Kunci] = Headline Jelas

Contoh: “10 Strategi Pemasaran Online untuk Sukses Bisnis Anda.”

  1. [Pertanyaan Membangkitkan Rasa Ingin Tahu] = Headline Engaging

Contoh: “Siapkah Anda Meraih Sukses Finansial? Temukan Jawabannya Di Sini!”

  1. [Kata Kunci] + [Manfaat Utama] + [Unik] = Headline Memikat

Contoh: “Revolusi Gaya Hidup Anda dengan Keajaiban Yoga Terbaru.”

  1. [Kata Kunci] + [Angka] + [Manfaat] = Headline yang Melekat

Contoh: “Eksplorasi 5 Destinasi Wisata Paling Instagramable di Dunia.”

  1. [Emosi] + [Manfaat] = Headline Menarik

Contoh: “Menjadi Pribadi yang Lebih Bahagia dengan Kursus Kecerdasan Emosional.”

  1. [Kata Kunci] + [Pertanyaan] + [Angka] = Headline yang Tepat Sasaran

Contoh: “Apakah Anda Tahu 7 Cara Efektif untuk Menurunkan Berat Badan?”

  1. [Kata-Kata Kuat] + [Unik] = Headline Berkesan

Contoh: “Menguasai Seni Penjualan: Strategi Paling Berani yang Harus Anda Coba.”

  1. [Pertanyaan Membangkitkan Rasa Penasaran] + [Manfaat Utama] = Headline Inovatif

Contoh: “Mau Tahu Rahasia Kulit Sehat? Temukan Jawabannya Di Sini!”

  1. [Manfaat Utama] + [Kata Kunci] + [Emosi] = Headline Memikat

Contoh: “Transformasi Hidup Anda dengan Kursus Keuangan yang Mudah dan Menyenangkan!”

  1. [Emosi] + [Angka] + [Manfaat] = Headline yang Menginspirasi

Contoh: “Meningkatkan Kebahagiaan: 7 Langkah Menuju Hidup yang Penuh Makna.”

  1. [Kata Kunci] + [Unik] + [Pertanyaan] = Headline Berdaya Tarik Tinggi

Contoh: “Menaklukkan Dunia Finansial dengan Strategi Rahasia: Sudahkah Anda Mencobanya?”

  1. [Emosi] + [Manfaat Utama] + [Kata Kunci] = Headline Menggugah Perasaan

Contoh: “Mengatasi Kekhawatiran dengan Meditasi: Temukan Ketenangan dalam Setiap Napas.”

  1. [Angka] + [Kata Kunci] + [Pertanyaan] = Headline Mengajak Tindakan

Contoh: “5 Cara Efektif Meningkatkan SEO Web Anda: Apakah Anda Siap untuk Sukses Online?”

  1. [Kata-Kata Kuat] + [Angka] + [Pertanyaan] = Headline yang Mendorong Keterlibatan

Contoh: “Membangun Bisnis yang Hebat: 10 Pertanyaan Kunci yang Harus Anda Jawab.”

  1. [Manfaat Utama] + [Emosi] + [Kata Kunci] = Headline Berkesan

Contoh: “Kebugaran yang Mencerahkan Hari Anda: Menemukan Energi Positif Setiap Saat.”

  1. [Angka] + [Pertanyaan] + [Manfaat] = Headline yang Engaging

Contoh: “5 Langkah Menuju Kesuksesan Karir: Sudahkah Anda Memulainya?”

  1. [Emosi] + [Kata Kunci] + [Manfaat] = Headline yang Memotivasi

Contoh: “Mendalamkan Hubungan Anda: Rahasia Keintiman yang Harus Anda Ketahui.”

  1. [Kata-Kata Kuat] + [Pertanyaan] + [Angka] = Headline yang Menggugah Perhatian

Contoh: “Mampu Memimpin? Temukan 7 Sifat Penting Pemimpin yang Sukses.”

  1. [Manfaat Utama] + [Kata Kunci] + [Unik] = Headline yang Tidak Terlupakan

Contoh: “Memaksimalkan Kinerja Bisnis dengan Teknologi Baru yang Revolusioner.”

  1. [Angka] + [Kata Kunci] + [Emosi] = Headline yang Menantang

Contoh: “10 Teknik Penjualan Canggih: Siap Mencoba Terobosan Baru?”

  1. [Kata Kunci] + [Pertanyaan] + [Emosi] = Headline yang Menarik

Contoh: “Punya Waktu Luang? Temukan Cara Menyenangkan Memperkaya Hobi Anda!”

  1. [Emosi] + [Unik] + [Angka] = Headline yang Menghibur

Contoh: “Meraih Keberhasilan dengan Seni Humor: 3 Cara Menyenangkan Menjadi Pribadi yang Sukses.”

  1. [Manfaat Utama] + [Angka] + [Pertanyaan] = Headline yang Mengundang Partisipasi

Contoh: “Maksimalkan Kesehatan Anda: 7 Pertanyaan untuk Memulai Perjalanan Kesehatan Anda.”

  1. [Angka] + [Kata Kunci] + [Emosi] = Headline yang Meningkatkan Keterlibatan

Contoh: “7 Tips Desain Grafis yang Membuat Kreativitas Meledak!”

  1. [Kata-Kata Kuat] + [Angka] + [Pertanyaan] = Headline yang Memotivasi Tindakan

Contoh: “Meningkatkan Kesehatan Mental Anda: 5 Langkah untuk Hidup Lebih Bahagia, Apakah Anda Bersedia?”

  1. [Pertanyaan] + [Kata Kunci] + [Manfaat] = Headline yang Menantang Pemikiran

Contoh: “Bagaimana AI Merevolusi Bisnis Anda? Telusuri Manfaatnya Sekarang!”

  1. [Manfaat Utama] + [Emosi] + [Kata Kunci] = Headline yang Mengena

Contoh: “Menghadapi Tantangan Kehidupan: Meningkatkan Kecerdasan Emosional dengan Mudah.”

  1. [Kata Kunci] + [Angka] + [Pertanyaan] = Headline yang Menyasar Engagement

Contoh: “Membangun Keberlanjutan Bisnis: Apa 5 Langkah yang Harus Anda Ambil Hari Ini?”

  1. [Emosi] + [Pertanyaan] + [Manfaat] = Headline yang Memikat

Contoh: “Mengatasi Kegelisahan Finansial: Apakah Strategi Investasi Ini Jawaban yang Anda Cari?”

  1. [Manfaat Utama] + [Angka] + [Kata-Kata Kuat] = Headline yang Memukau

Contoh: “Menjadi Pemimpin Brilian: 8 Taktik Efektif untuk Sukses Tanpa Batas.”

  1. [Kata Kunci] + [Unik] + [Angka] = Headline yang Tidak Terlupakan

Contoh: “Exploring the Cosmos: 5 Unusual Facts About the Universe.”

Ingatlah, dalam penggunaan formula, selalu pertimbangkan karakteristik dan preferensi audiens target serta sesuaikan dengan konteks atau tujuan campaign.

Menulis Copywriting Ciamik dengan Formula FAB

Menulis Copywriting Ciamik dengan Formula FAB

Copywriting, dalam dunia pemasaran, dikenal sebagai seni menulis dengan tujuan memotivasi pembaca atau pendengar untuk mengambil tindakan tertentu.

Tindakan ini bisa berupa pembelian produk, mendaftar layanan, menginstal aplikasi, atau bahkan sekadar mengisi formulir.

Di balik setiap iklan, slogan, atau tulisan pemasaran yang sukses, terdapat seni copywriting yang memukau.

Apa itu Formula FAB?

Ada banyak teknik dalam membuat copywriting yang menjual. Salah satunya, FAB.

Formula FAB (Feature-Advantage-Benefit) merupakan pendekatan dalam copywriting yang memecah pesan menjadi tiga elemen utama: fitur, keuntungan, dan manfaat.

Dengan merinci setiap elemen ini, copywriter dapat menyusun pesan yang lebih persuasif dan memahami dengan jelas mengapa pembaca harus tertarik atau membeli produk atau layanan yang ditawarkan.

  1. Fitur (Feature)

Fitur adalah karakteristik khusus, ciri fisik, atau atribut dari suatu produk atau layanan. Ini sering kali berfokus pada spesifikasi teknis atau aspek yang dapat diukur secara objektif.

Contoh:

  • Smartphone terbaru dengan kamera resolusi tinggi, penyimpanan besar, dan baterai tahan lama.
  • Deterjen dengan bahan ramah lingkungan.
  • Pelatihan kebugaran dengan layar sentuh interaktif.
  1. Keuntungan (Advantage)

Keuntungan, dalam konteks ini, adalah cara fitur tersebut memberikan nilai tambah maupun keunggulan dibandingkan dengan produk atau layanan serupa.

Advantage menjawab pertanyaan, “Mengapa fitur ini penting?”

Contoh:

  • Kamera resolusi tinggi memungkinkan Anda mengambil foto yang tajam dan jelas, bahkan dalam kondisi pencahayaan yang rendah.
  • Bahan deterjen ramah lingkungan mengurangi dampak negatif pada alam sekitar.
  • Layar sentuh interaktif pada pelatih kebugaran memberikan pengalaman latihan yang lebih menarik dan efektif.
  1. Manfaat (Benefit)

Dalam formula FAB, yang dimaksud Manfaat adalah dampak positif yang akan dirasakan oleh pengguna atau pelanggan dari fitur dan keuntungan yang ditawarkan.

Manfaat membantu menjawab pertanyaan, “Bagaimana produk atau layanan ini akan meningkatkan hidup saya?”

Contoh:

  • Dengan kamera yang superior, Anda dapat menangkap momen berharga dengan kualitas yang memukau, menciptakan kenangan yang tak terlupakan.
  • Menggunakan deterjen ramah lingkungan membantu Anda berkontribusi pada pelestarian lingkungan sekaligus memberikan kepuasan moral dalam setiap cucian.
  • Pengalaman latihan yang lebih menarik dan efektif dengan layar sentuh interaktif membuat proses dalam menjaga kebugaran tubuh jadi semakin menyenangkan dan motivatif.”

Mengapa Formula FAB Penting?

Formula FAB membantu mengkomunikasikan nilai produk atau layanan secara lebih persuasif dan relevan dengan kebutuhan pembaca.

Dengan merinci fitur, keuntungan, dan manfaat, copywriter dapat menjelaskan dengan jelas bagaimana produk tersebut dapat memenuhi keinginan atau masalah target audiens.

Ada beberapa keunggulan yang dimiliki formula FAB dalam membuat copywriting, di antaranya:

  1. Klarifikasi Pesan

Formula FAB membantu mengklarifikasi pesan dengan memecahnya menjadi elemen-elemen yang terukur. Ini memungkinkan pembaca atau pelanggan untuk dengan jelas memahami nilai produk atau layanan.

  1. Orientasi pada Pengguna

FAB memusatkan perhatian pada manfaat yang dirasakan oleh pengguna atau pelanggan. Dengan demikian, pesan menjadi lebih relevan dan bersifat pengguna, meningkatkan kemungkinan respon positif.

  1. Diferensiasi dari Pesaing

Dengan menyoroti fitur, keuntungan, dan manfaat unik, Formula FAB membantu produk atau layanan untuk membedakan diri dari pesaing di pasar yang sering kali memiliki fitur serupa.

  1. Penekanan pada Nilai

Formula FAB menekankan nilai produk atau layanan dengan menghubungkan fitur teknis dengan keuntungan dan manfaat yang dapat dirasakan. Ini membantu menciptakan pemahaman yang lebih mendalam tentang nilai yang ditawarkan.

  1. Pemahaman Lebih Baik oleh Pembaca

Dengan menyajikan informasi secara terstruktur, pembaca lebih mungkin untuk memahami pesan dengan lebih baik. Fitur memberikan konteks, keuntungan memberikan alasan, dan manfaat memberikan dampak langsung pada kehidupan pembaca.

  1. Mendorong Tindakan

Fokus pada manfaat membantu menciptakan keinginan dan motivasi bagi pembaca atau pelanggan untuk mengambil tindakan lebih lanjut, seperti melakukan pembelian atau mendaftar membership.

  1. Memahami Kebutuhan Audiens

Melalui analisis manfaat, copywriter dapat memahami lebih baik kebutuhan, keinginan, atau masalah yang dihadapi oleh audiens. Ini memungkinkan mereka menyusun pesan yang lebih personal dan relevan.

  1. Pengaruh Emosional

Dengan merinci manfaat, Formula FAB memungkinkan copywriter untuk membangun pengaruh emosional. Pembaca cenderung meresapi pesan dengan lebih baik ketika mereka dapat memvisualisasikan bagaimana suatu produk akan memperbaiki atau memperkaya kehidupan mereka.

  1. Pendekatan Struktural

Formula FAB memberikan struktur yang jelas dalam penyusunan pesan. Ini membantu copywriter menghindari kebingungan atau ketidakjelasan dalam menyampaikan pesan kepada audiens.

  1. Pembuatan Pesan yang Konsisten

Dengan menggunakan Formula FAB, copywriter dapat memastikan konsistensi pesan di seluruh kampanye pemasaran. Ini penting agar audiens memahami dan mengingat pesan dengan lebih baik.

8 Formula Copywriting yang Ampuh Memikat Pelanggan

8 Formula Copywriting yang Ampuh Memikat Pelanggan

Jika Anda ingin memahami seni dan ilmu di balik pesan-pesan yang membuat orang tak bisa menahan diri untuk membeli suatu produk atau jasa…

Maka, selamat datang di dunia copywriting!

Copywriting merupakan seni menulis dengan tujuan persuasif.

Setiap diksi kata digunakan untuk memotivasi pembaca atau pendengar agar mengambil tindakan tertentu, seperti membeli produk, mendaftar, atau mengunjungi situs web.

Terdapat berbagai formula maupun teknik yang dapat digunakan dalam membuat copywriting yang powerful.

Berikut adalah 8 formula yang kerap digunakan oleh para copywriter profesional:

  1. AIDA: Attention, Interest, Desire, Action

Attention (Perhatian):

Tarik perhatian pembaca dengan headline atau kalimat pembuka yang kuat.

Contoh: “Bukan Lagi Mimpi! Temukan Rahasia Kulit Sehat dalam 7 Hari!”

Interest (Minat):

Bangkitkan minat pembaca dengan menjelaskan manfaat produk atau layanan.

Contoh: “Dengan formula eksklusif kami, kulit Anda akan merasakan kelembutan dan kilau yang belum pernah Anda alami sebelumnya.”

Desire (Keinginan):

Kembangkan keinginan pembaca dengan menyoroti nilai unik (unique selling proposition) dan keunggulan produk.

Contoh: “Bayangkan memiliki kulit yang bersinar sepanjang waktu, tanpa masalah kering atau kusam.”

Action (Tindakan):

Ajak pembaca untuk mengambil tindakan tertentu, seperti membeli, mendaftar, atau menghubungi.

Contoh: “Pesan sekarang dan mulailah perjalanan menuju kulit yang sempurna! Diskon 20% hanya untuk pemesanan hari ini.”

  1. Problem-Agitate-Solution (PAS):

Problem (Masalah):

Identifikasi masalah atau kebutuhan pembaca.

Contoh: “Apakah rambut Anda sering rusak dan kusam?”

Agitate (Menggambarkan Lebih Detail):

Gambarkan masalah dengan lebih detail, memicu emosi dan keinginan untuk solusi.

Contoh: “Jangan biarkan rambut yang rusak menghancurkan penampilan Anda. Rambut yang kusam dapat membuat Anda kehilangan kepercayaan diri.”

Solution (Solusi):

Tawarkan produk atau layanan sebagai solusi yang efektif untuk masalah tersebut.

Contoh: “Temukan keajaiban formula perbaikan rambut kami yang telah terbukti mengembalikan kilau dan kelembutan rambut. Introducing Hair Revive!”

  1. Feature-Advantage-Benefit (FAB):

Feature (Fitur):

Identifikasi fitur-fitur produk atau layanan.

Contoh: “Teknologi anti-gores terbaru.”

Advantage (Keuntungan):

Jelaskan bagaimana fitur-fitur tersebut memberikan keuntungan atau nilai tambah.

Contoh: “Memberikan perlindungan ekstra terhadap goresan dan kerusakan.”

Benefit (Manfaat):

Fokus pada manfaat konkret yang akan dirasakan oleh pembaca.

Contoh: “Dengan teknologi anti-gores kami, smartphone Anda akan tetap mulus dan tampak baru setiap saat.”

  1. Before-After-Bridge (BAB):

Before (Sebelum):

Gambarkan situasi atau masalah sebelum menggunakan produk atau layanan.

Contoh: “Sebelum menggunakan produk kecantikan kami, kulit Anda mungkin kering dan tanpa kehidupan.”

After (Setelah):

Deskripsikan bagaimana hidup atau situasi akan menjadi lebih baik setelah menggunakan produk atau layanan.

Contoh: “Setelah mengaplikasikan serum kami, kulit Anda akan terhidrasi sepanjang hari, memberikan kilau sehat yang memukau.”

Bridge (Jembatan):

Hubungkan keduanya dan tunjukkan bagaimana produk atau layanan merupakan solusi untuk perubahan tersebut.

Contoh: “Dengan penggunaan teratur, Anda dapat mencapai kulit yang Anda impikan. Temukan perubahan yang luar biasa dengan produk kami.”

  1. Problem-Promise-Proof-Proposal (PPPP):

Problem (Masalah):

Identifikasi masalah atau kebutuhan.

Contoh: “Mengalami kesulitan tidur?”

Promise (Janji):

Berikan janji bahwa produk atau layanan dapat mengatasi masalah tersebut.

Contoh: “Janji kami, tidur nyenyak setiap malam dengan SleepWell – suplemen tidur terbaik.”

Proof (Bukti):

Sertakan bukti, seperti testimoni atau data, yang mendukung janji tersebut.

Contoh: “92% pengguna mengaku ada peningkatan kualitas tidur setelah meminum SleepWell.”

Proposal (Tawaran):

Ajak pembaca untuk mengambil tindakan dengan menawarkan tindakan spesifik.

Contoh: “Segera pesan SleepWell sekarang dan nikmati tidur yang berkualitas setiap malam.”

  1. The 4 Cs: Clear, Concise, Compelling, and Credible

Clear (Jelas):

Pastikan pesan Anda mudah dipahami.

Contoh: “Produk kami membantu menyegarkan napas Anda dengan cepat dan efektif.”

Concise (Ringkas):

Sederhanakan dan singkatkan pesan agar tidak membingungkan.

Contoh: “Hanya dalam 3 langkah, dapatkan napas segar sepanjang hari.”

Compelling (Mempesona):

Buat pesan menarik dan memikat pembaca.

Contoh: “Tingkatkan rasa percaya diri Anda dengan napas segar yang memikat.”

Credible (Kredibel):

Gunakan bukti atau otoritas untuk membangun kepercayaan.

Contoh: Direkomendasikan oleh dokter gigi terkemuka sebagai solusi terbaik untuk masalah napas tidak sedap.”

  1. The 5 W’s and H: Who, What, When, Where, Why, How

Who (Siapa):

Jelaskan siapa yang akan mendapatkan manfaat dari produk atau layanan.

Contoh: “Bagi mereka yang mencari kenyamanan dan gaya sepanjang hari.”

What (Apa):

Jelaskan apa produk atau layanan tersebut.

Contoh: “Sepatu olahraga terbaru dengan teknologi penyangga kaki yang inovatif.”

When (Kapan):

Tunjukkan kapan produk atau layanan dapat digunakan atau diperlukan.

Contoh: “Ideal untuk kegiatan lari, berjalan, atau berolahraga sepanjang hari.”

Where (Di mana):

Jelaskan di mana pembaca dapat memperoleh produk atau layanan.

Contoh: “Dapatkan sekarang di toko-toko olahraga terkemuka atau online.”

Why (Mengapa):

Gambarkan mengapa pembaca membutuhkan produk atau layanan tersebut.

Contoh: “Karena kenyamanan dan performa terbaik Anda adalah prioritas kami.”

How (Bagaimana):

Berikan informasi tentang cara menggunakan produk atau layanan.

Contoh: “Temukan keunggulan teknologi penyangga kaki kami yang membuat setiap langkah Anda jadi nyaman.”

  1. The Problem-Action-Result (PAR) Framework:

Problem (Masalah):

Identifikasi masalah atau tantangan yang dihadapi.

Contoh: “Masalah kulit berminyak dan berjerawat?”

Action (Tindakan):

Gambarkan tindakan yang diambil untuk mengatasi masalah.

Contoh: “Ambil langkah pertama menuju kulit yang bersih dengan mencoba produk perawatan kulit kami.”

Result (Hasil):

Tunjukkan hasil positif atau manfaat setelah mengambil tindakan tersebut.

Contoh: “Rasakan perubahan luar biasa dalam beberapa minggu. Kulit bebas minyak dan jerawat, memberikan kepercayaan diri baru.”

Penting untuk dicatat bahwa keberhasilan copywriting juga bergantung pada kreativitas, penyesuaian dengan audiens, dan pengujian terus-menerus untuk menemukan apa yang paling efektif.

Sertakan pula unsur keaslian (authentic) dan relevansi untuk memastikan pesan Anda dapat terhubung dengan pembaca secara lebih personal.

5 Kesalahan Copywriting yang Bikin Iklan Boncos Melulu

5 Kesalahan Copywriting yang Bikin Iklan Boncos Melulu

Sudah sering promosi online, kok penjualan gitu-gitu aja, ya…?

Duit iklan justru boncos. Mau untung, malah buntung.

Hmmm, ada banyak faktor penyebabnya, sih. Mungkin salah satunya, COPYWRITING jualan kamu yang perlu diperbaiki.

Jangan-jangan selama ini, sembarangan sebar iklan aja, ya? Hehe.

Yuk, periksa lagi. Bisa jadi kamu melakukan 5 kesalahan copywriting berikut ini!

  1. Headline Asal-asalan

Mengutip tulisannya Dewi Kreckman, Managing Director di Decuremed Store, iklan tetap harus diberi judul meskipun berbentuk cerita.

Judulnya pun disesuaikan dengan target market yang dipilih.

Pebisnis online biasanya sudah tahu ada karakter market yang Dingin (cold), Hangat (warm), dan Panas (hot).

Market yang Dingin berarti belum mengenal atau tertarik pada brand Anda.

Market yang Hangat mungkin masih ragu-ragu membeli, tetapi setidaknya pernah berinteraksi dengan kita.

Market yang Panas biasanya mereka yang sudah membeli bahkan loyal terhadap produk atau jasa kita.

Beda target, beda juga judulnya…

Jangan disamakan semua…

  1. Hanya Membahas Fitur

Bangga sama fitur produk kita boleh-boleh aja, kok. Tapi itu nggak penting buat konsumen. Mereka perlu tahu “manfaat” dan “makna” dari sesuatu yang kita tawarkan.

Begini:

Fitur itu kelebihan, deskripsi, dan bahan-bahan.

Manfaat itu hal yang menguntungkan pembeli.

Makna itu arti dari manfaat produk atau jasa kita.

Contoh:

Jualan makanan sehat jangan sekadar membahas tentang kandungan madu, logo BPOM, halal MUI, organik, segar, berkualitas, dan semacamnya.

Bagi pembeli, yang terpenting adalah manfaatnya buat mereka,

“Jika makan produk X, bisa bikin kamu sehat, menurunkan gula darah, dan konsentrasi meningkat, lho…”

Masuk ke level selanjutnya, masukkan makna yang tersirat dari produk tersebut,

“Dengan mengonsumsi makanan X, berarti kamu sudah melaksanakan Sunnah Nabi serta melindungi diri selama pandemi ini dengan meningkatkan imunitas.”

Konsumen bukan hanya membeli “makanan”, tetapi mereka juga memperoleh “kesehatan dan perlindungan”.

  1. Hanya Membahas Diri Sendiri

Baru baca paragraf pertama, isinya cuma “Aku, perusahaanku, produkku, bla bla bla…”

Seharusnya, kita membicarakan tentang mereka. Tentang para customer.

Fokuslah membahas mengenai tujuan mereka. Termasuk juga ketakutan, kebutuhan, dan proses mereka mencapai tujuan yang dapat kita bantu.

Terangkan bagian apa yang kita lakukan, yang akan memberi manfaat bagi mereka. Misalnya ketika kita jualan training,

“Kami bongkar semua rahasia dan strategi yang akan membantu Anda sukses berbisnis berdasarkan pengalaman mendirikan perusahaan selama 20 tahun.”

  1. Kurang Menekankan Alasan Mengapa Harus Membeli

Alasan serta manfaat yang kita tawarkan bisa berbentuk dua: tangible dan intangible, alias fisik maupun emosional. Kemudian tulis manfaat tersebut lebih banyak dari harga yang mereka bayarkan.

Misalnya…

“Dengan mengonsumsi makanan diet X, selain harganya bersahabat (tangible), manfaatnya pun segudang. Tubuh kembali langsing (tangible) dan sehat (intangible) sehingga makin disayang suami, deh (intangible).”

  1. Tidak Ada CALL TO ACTION yang Kuat

Memang ada Call to Action yang lemah?

Ada, dong. Contohnya, nih: Yuk beli sekarang, telepon sekarang, daftar sekarang, pesan sekarang, dan sebagainya.

Tips sederhana untuk membuat Call to Action yang kuat, yaitu bangunlah semacam ketakutan emosional.

Contoh ketika kita berjualan webinar berbayar,

“Jika Anda tidak membeli tiket webinar ini sekarang, maka Anda sedang menunda kesuksesan. Ingatlah bahwa masa depan ada di tangan Anda. Kalau bukan Anda, siapa lagi? Kalau tidak sekarang, kapan lagi?”

Atau, kalimat iklan yang sering digaungkan Fenny Rose,

“Senin harga naik!”

6 Tips Copywriting untuk Jualan Hewan Kurban

6 Tips Copywriting untuk Jualan Hewan Kurban

Walaupun musiman, keuntungan dari bisnis hewan kurban itu sangat menggiurkan.

Terkadang, laba yang diperoleh selama satu bulan, cukup buat makan satu tahun.

Wow!

Nggak heran, banyak orang mulai berjualan kambing dan sapi kurban ketika mendekati Hari Raya Idul Adha.

Mulai dari peternak, owner bisnis aqiqah, sampai karyawan kantoran yang mau mencari duit sampingan.

Terlebih di masa pandemi ini.

Di saat sebagian besar dari kita kena PHK dan kehilangan pekerjaan tetap.

Bukan tidak mungkin masyarakat akan berbondong-bondong banting setir jualan kurban.

Bisa jadi kamu salah satunya…

Buat sedikit membantu kamu, Mastah.id punya 6 tips menulis copywriting buat jualan hewan kurban.

Copywriting ini bisa kamu terapkan untuk beriklan di Whatsapp maupun media sosial seperti Facebook dan Instagram. Selamat mencoba!

  1. Kenali Target Pasar

Menyusun detail profil target market 10 kali lebih penting dari copywriting-nya.

Sebelum jauh-jauh menulis materi iklan, kenali dulu siapa dan bagaimana karakter dari calon customer.

Apakah laki-laki, perempuan, atau keduanya.

Berapa rata-rata usia customer yang kamu bidik.

Apa latar belakang pendidikan dan pekerjaannya.

Berjualan hewan kurban bagi mereka yang budget-nya terbatas tentu beda strateginya dengan mereka yang rajin main ke mall.

  1. Pikirkan Manfaat yang Bisa Kamu Berikan

Memangnya apa manfaat lain selain konsumen akan mendapatkan hewan kurban sesuai pesanannya?

Hush!

Itulah pentingnya mengenali target pasar.

Sebab, salah satu unsur penting dalam menulis copywriting adalah: apa keuntungan yang didapat konsumen apabila membeli hewan kurban di tempat kita.

Perhatikan kepentingan konsumen, bukan kepentingan kita pribadi.

Contohnya lembaga-lembaga sosial seperti ACT dan Laznas BSM Umat yang menyalurkan daging kurban ke wilayah pelosok.

Di samping menunaikan ibadah kurban, konsumen dapat sekaligus beramal bagi saudara-saudara kita yang membutuhkan.

  1. Hilangkan Kalimat Penawaran yang Jelek dan Samar

Contoh kalimat penawaran yang kurang baik:

“Sapi kami merupakan pilihan terbaik dengan ukuran besar dan gemuk.”

Kalimat penawaran yang lebih baik:

“Sapi kami dikirim langsung dari Bali dengan berat rata-rata sekitar xx – xx kg. Tanpa cacat, seluruh anggota badan lengkap.”

  1. Hindari Testimoni yang Muluk-muluk

Social proof memang salah satu elemen utama dalam copywriting.

Tetapi menulis testimoni yang berlebihan, apalagi palsu, hanya akan dibaca sekilas.

Semua orang suka cerita.

Sampaikanlah testimoni yang bercerita untuk meyakinkan pembeli.

Contoh testimoni berlebihan yang tidak bermakna:

“Kambing yang dijual toko X terjamin kualitasnya. Kondisi oke dan perawatannya juga bagus.”

Contoh testimoni yang lebih baik:

“Awalnya saya tidak yakin dengan toko X. Foto di Instagramnya sih masih sedikit. Tetapi setelah survei langsung ke kandangnya, saya langsung suka. Kambing-kambingnya terawat. Pelayanan di sana juga sangat ramah dan fast response pas saya Whatsapp. Malah saya diberikan ongkir gratis sampai di rumah. Recommended, deh.”

  1. Jangan Sibuk Membicarakan Diri Sendiri

Nggak penting kamu siapa.

Yang penting adalah apa yang kamu berikan untuk pelanggan.

Terus-menerus membicarakan diri sendiri justru menjadi omong kosong.

Mulailah menceritakan bagaimana hewan kurban kita mengatasi masalah yang mereka hadapi.

Contoh penawaran yang terlalu banyak membicarakan diri sendiri:

“Toko kami memiliki sejumlah penghargaan bergengsi dan berpengalaman puluhan tahun di dunia kurban.”

Contoh penawaran yang lebih baik:

“Kami menjamin hewan kurban Anda akan terkirim maksimal 24 jam setelah pembayaran.”

  1. Optimalkan Headline dengan Angka dan Scarcity

Headline itu sama dengan iklannya iklan kamu.

Artinya, membuat headline yang tepat sangat penting supaya iklanmu dibaca orang.

Kalau sejak headline sudah tidak menarik, jangankan membaca isi iklan, calon customer mungkin cuma scroll iklan kamu ke konten lain.

Mengoptimalkan headline untuk berjualan hewan kurban bisa dengan du acara, yaitu memakai angka dan teknik scarcity.

Judul iklan yang disertai angka akan menambah nilai psikologis bagi pembaca.

Dalam kasus lain, angka juga menjadi social proof yang meningkatkan kepercayaan calon pembeli.

Contohnya begini:

“Lebih dari 10.000 orang telah membeli hewan kurban mereka tahun lalu di sini.”

“Kurban Anda akan disalurkan bagi 100 keluarga tidak mampu di NTT.”

Di samping itu, cobalah menggunakan teknik scarcity atau kelangkaan.

Penawaran yang dibatasi waktu akan menciptakan efek ekslusif sekaligus “memaksa” orang untuk segera membeli.

Contohnya begini:

“Hanya 3 Hari! Diskon 10% untuk sapi terbaik pilihan Anda.”

“Pesan sekarang karena harga naik 7 hari lagi.”

***

Membicarakan copywriting tentu tidak ada habisnya.

Kamu boleh menjajal teori dan metode apa pun.

Coba lagi, evaluasi lagi, jalankan lagi.

Begitu seterusnya.

Semoga berkah dan sukses jualan hewan kurbannya, ya!