6 Tips Copywriting untuk Jualan Hewan Kurban

6 Tips Copywriting untuk Jualan Hewan Kurban

Walaupun musiman, keuntungan dari bisnis hewan kurban itu sangat menggiurkan.

Terkadang, laba yang diperoleh selama satu bulan, cukup buat makan satu tahun.

Wow!

Nggak heran, banyak orang mulai berjualan kambing dan sapi kurban ketika mendekati Hari Raya Idul Adha.

Mulai dari peternak, owner bisnis aqiqah, sampai karyawan kantoran yang mau mencari duit sampingan.

Terlebih di masa pandemi ini.

Di saat sebagian besar dari kita kena PHK dan kehilangan pekerjaan tetap.

Bukan tidak mungkin masyarakat akan berbondong-bondong banting setir jualan kurban.

Bisa jadi kamu salah satunya…

Buat sedikit membantu kamu, Mastah.id punya 6 tips menulis copywriting buat jualan hewan kurban.

Copywriting ini bisa kamu terapkan untuk beriklan di Whatsapp maupun media sosial seperti Facebook dan Instagram. Selamat mencoba!

  1. Kenali Target Pasar

Menyusun detail profil target market 10 kali lebih penting dari copywriting-nya.

Sebelum jauh-jauh menulis materi iklan, kenali dulu siapa dan bagaimana karakter dari calon customer.

Apakah laki-laki, perempuan, atau keduanya.

Berapa rata-rata usia customer yang kamu bidik.

Apa latar belakang pendidikan dan pekerjaannya.

Berjualan hewan kurban bagi mereka yang budget-nya terbatas tentu beda strateginya dengan mereka yang rajin main ke mall.

  1. Pikirkan Manfaat yang Bisa Kamu Berikan

Memangnya apa manfaat lain selain konsumen akan mendapatkan hewan kurban sesuai pesanannya?

Hush!

Itulah pentingnya mengenali target pasar.

Sebab, salah satu unsur penting dalam menulis copywriting adalah: apa keuntungan yang didapat konsumen apabila membeli hewan kurban di tempat kita.

Perhatikan kepentingan konsumen, bukan kepentingan kita pribadi.

Contohnya lembaga-lembaga sosial seperti ACT dan Laznas BSM Umat yang menyalurkan daging kurban ke wilayah pelosok.

Di samping menunaikan ibadah kurban, konsumen dapat sekaligus beramal bagi saudara-saudara kita yang membutuhkan.

  1. Hilangkan Kalimat Penawaran yang Jelek dan Samar

Contoh kalimat penawaran yang kurang baik:

“Sapi kami merupakan pilihan terbaik dengan ukuran besar dan gemuk.”

Kalimat penawaran yang lebih baik:

“Sapi kami dikirim langsung dari Bali dengan berat rata-rata sekitar xx – xx kg. Tanpa cacat, seluruh anggota badan lengkap.”

  1. Hindari Testimoni yang Muluk-muluk

Social proof memang salah satu elemen utama dalam copywriting.

Tetapi menulis testimoni yang berlebihan, apalagi palsu, hanya akan dibaca sekilas.

Semua orang suka cerita.

Sampaikanlah testimoni yang bercerita untuk meyakinkan pembeli.

Contoh testimoni berlebihan yang tidak bermakna:

“Kambing yang dijual toko X terjamin kualitasnya. Kondisi oke dan perawatannya juga bagus.”

Contoh testimoni yang lebih baik:

“Awalnya saya tidak yakin dengan toko X. Foto di Instagramnya sih masih sedikit. Tetapi setelah survei langsung ke kandangnya, saya langsung suka. Kambing-kambingnya terawat. Pelayanan di sana juga sangat ramah dan fast response pas saya Whatsapp. Malah saya diberikan ongkir gratis sampai di rumah. Recommended, deh.”

  1. Jangan Sibuk Membicarakan Diri Sendiri

Nggak penting kamu siapa.

Yang penting adalah apa yang kamu berikan untuk pelanggan.

Terus-menerus membicarakan diri sendiri justru menjadi omong kosong.

Mulailah menceritakan bagaimana hewan kurban kita mengatasi masalah yang mereka hadapi.

Contoh penawaran yang terlalu banyak membicarakan diri sendiri:

“Toko kami memiliki sejumlah penghargaan bergengsi dan berpengalaman puluhan tahun di dunia kurban.”

Contoh penawaran yang lebih baik:

“Kami menjamin hewan kurban Anda akan terkirim maksimal 24 jam setelah pembayaran.”

  1. Optimalkan Headline dengan Angka dan Scarcity

Headline itu sama dengan iklannya iklan kamu.

Artinya, membuat headline yang tepat sangat penting supaya iklanmu dibaca orang.

Kalau sejak headline sudah tidak menarik, jangankan membaca isi iklan, calon customer mungkin cuma scroll iklan kamu ke konten lain.

Mengoptimalkan headline untuk berjualan hewan kurban bisa dengan du acara, yaitu memakai angka dan teknik scarcity.

Judul iklan yang disertai angka akan menambah nilai psikologis bagi pembaca.

Dalam kasus lain, angka juga menjadi social proof yang meningkatkan kepercayaan calon pembeli.

Contohnya begini:

“Lebih dari 10.000 orang telah membeli hewan kurban mereka tahun lalu di sini.”

“Kurban Anda akan disalurkan bagi 100 keluarga tidak mampu di NTT.”

Di samping itu, cobalah menggunakan teknik scarcity atau kelangkaan.

Penawaran yang dibatasi waktu akan menciptakan efek ekslusif sekaligus “memaksa” orang untuk segera membeli.

Contohnya begini:

“Hanya 3 Hari! Diskon 10% untuk sapi terbaik pilihan Anda.”

“Pesan sekarang karena harga naik 7 hari lagi.”

***

Membicarakan copywriting tentu tidak ada habisnya.

Kamu boleh menjajal teori dan metode apa pun.

Coba lagi, evaluasi lagi, jalankan lagi.

Begitu seterusnya.

Semoga berkah dan sukses jualan hewan kurbannya, ya!