Bagi para pemilik bisnis atau orang marketing, selalu menarik rasanya memperhatikan tren digital marketing di masa lalu dan masa depan.
Termasuk tahun 2021 ini…
Tiada alasan lain kecuali untuk menyusun strategi pemasaran berdasarkan perkembangan teknologi dan tren yang tengah berlangsung.
Dilansir dari berbagai sumber, Mastah.id menemukan setidaknya ada 7 tren digital marketing di sepanjang tahun 2021, yaitu:
- Artificial Intelligence
- Omnichannel Marketing
- Video Marketing
- Social Media Stories
- Geofencing Technology
Bagaimana penjelasan sederhana dari masing-masing tren tersebut?
Yuk, lanjutkan scrolling-nya!
-
Artificial Intelligence
Tahun 2021-2022 diprediksi jadi momentum The Rise of AI, Masa Kebangkitan Artificial Intelligence.
AI bukan lagi sekadar istilah keren-kerenan.
Menurut Gartner, perusahaan riset teknologi asal Amerika Serikat, fitur AI sudah tersedia di hampir seluruh software baru sepanjang tahun 2020.
Berikut ini alasan utama mengapa sejumlah perusahaan mengandalkan AI dalam bisnis mereka:
Kecerdasan buatan dikenal sanggup menganalisis perilaku konsumen dan pola pencarian di internet, serta memanfaatkan data dari media sosial maupun blog untuk membantu bisnis memahami bagaimana konsumen menemukan produk dan layanan mereka.
Karenanya, bisnis yang mengadopsi kecerdasan buatan, berpeluang besar dalam memangkas pengeluaran staf dan mempercepat pertumbuhan perusahaan.
AI sudah banyak diimplementasikan dalam produk digital.
Contoh yang paling terlihat ialah penggunaan AI sebagai Chatbot.
Dalam praktiknya, Chatbot akan menjadi perangkat lunak yang memproses bahasa secara alami.
Dilengkapi AI, Chatbot dapat menguraikan apa yang diinginkan pelanggan dan membuat mereka seakan-akan sedang mengobrol dengan manusia sungguhan.
-
Omnichannel Marketing
Bisnis Anda sudah punya akun Instagram, tapi belum punya website?
Atau sebaliknya, punya website tetapi nggak bikin akun media sosial?
Lupakan gaya lama ini!
Tren menunjukkan, banyak perusahaan kini menerapkan model omnichannel marketing.
Yaitu…
Metode pemasaran yang mengandalkan banyak platform sekaligus.
Mulai dari website, media sosial, messenger, email, sampai toko fisik.
Semua platform saling terhubung dengan menampilkan konten yang selarasa dan saling melengkapi.
Dengan demikian, konsumen dapat menemukan brand Anda dengan mudah di platform manapun.
Dibandingkan dengan satu channel, pemasaran yang memanfaatkan banyak channel cenderung mempunyai tingkat engagement dan jumlah pembelian hingga 250% lebih tinggi, loh!
-
Video Marketing
YouTube, TikTok, dan Instagram Reels menunjukkan video marketing telah menjelma sebagai media pemasaran paling penting.
Bukan hanya kini, mungkin sampai 5-10 tahun mendatang.
Seberapa penting video marketing bagi bisnis Anda?
Coba perhatikan data ini:
- 70% konsumen mengaku pernah membagikan sebuah video dari brand tertentu (Wyzowl)
- 72% bisnis mengaku video marketing telah meningkatkan conversion rate mereka. (Wyzowl)
- 52% konsumen mengakui bahwa menonton video membuat mereka lebih percaya diri untuk membeli sesuatu. (Invodo)
- 65% eksekutif bisnis mengunjungi website calon vendor dan 39% di antaranya segera menelepon setelah menonton video. (Forbes)
Video marketing sejauh ini juga menjadi cara paling top untuk memperkenalkan produk dan layanan terbaru.
Siapkan budget untuk bikin video, ya.
-
Social Media Stories
Berawal dari Snapchat, kini platform media sosial satu per satu mulai memperkenalkan fitur Stories.
Instagram, Whatsapp, dan Facebook tak mau kalah.
Bahkan YouTube yang jelas-jelas seluruh kontennya berisi video, tetap menghadirkan fitur ini.
Pada dasarnya, Stories memperdaya sifat FOMO (fear of missing out) pada manusia.
Karena dapat menghilang dalam waktu cepat, hanya bertahan 24 jam, fitur Stories justru biasanya lebih banyak ditonton daripada konten biasa.
Manusia selalu ingin menjadi yang pertama tahu.
Manusia selalu ingin menjadi yang pertama nge-share.
Manusia selalu ingin menjadi yang pertama nonton.
Untuk mendorong interaksi, cobalah beberapa cara berikut ketika meng-upload Stories:
- Gunakan fitur polling pada Instagram Stories
- Tambahkan link yang mengarah ke website kita
- Masukkan tag lokasi
- Mention brand lain atau follower Anda
- Sesekali bikin live video
- Buat call-to-action yang jelas
-
Geofencing Technology
Pernah nggak sih, lagi main ke suatu tempat, lalu mendapat notifikasi dari KFC di wilayah itu?
Inilah yang disebut dengan Geofencing Technology. Metode pemasaran ini memungkinkan bisnis kita untuk menargetkan calon konsumen di daerah tertentu.
Tren metode ini diperkirakan akan terus tumbuh.
Nilai pasarnya dapat mengalami lonjakan hingga 2,4 miliar US Dolar pada tahun 2023.
Salah satu cara mudah memanfaatkan teknologi ini ialah dengan mengoptimalkan Local SEO.
Daftarkan bisnis Anda di Google My Business memakai nama brand yang dilengkapi kata kunci tertentu.
Misal, Bakso Enak H. Dudung Malang.
Ketika ada wisatawan yang sedang pergi ke Malang, kemudian mencari keyword “bakso enak” di Google, bukan tidak mungkin toko Anda yang akan pertama kali muncul.
Masih ada banyak lagi tren digital marketing di tahun ini, yang sebagian besar diprediksi akan semakin berkembang pada tahun mendatang.
Kuncinya, jangan pernah berhenti mengeksplorasi, apalagi keras kepala dengan satu metode. Ciayo!