SEO On-Page dan Off-Page, Apa Perbedaannya?

SEO On-Page dan Off-Page, Apa Perbedaannya?

Bisnis Anda sudah punya website?

Hebat!

Tapi, sekadar punya website saja belum cukup.

Tentu Anda mau dong, website tersebut banjir traffic setiap hari. Semakin banyak yang datang, semakin besar pula peluang visitor mengenali bisnis Anda bahkan membeli produk yang kita tawarkan.

Bagaimana caranya agar website kita disinggahi banyak pengunjung?

Di sinilah peran strategi SEO atau Search Engine Optimization.

Secara garis besar, SEO terbagi dua, yaitu: SEO On-Page dan Off-Page.

Wah, apa tuh?

Yuk, kenali perbedaan SEO On-Page dan Off-Page, serta elemen SEO apa saja yang perlu kita optimalkan!

SEO On-Page

SEO On-Page dapat diartikan sebagai strategi SEO yang memaksimalkan berbagai unsur di dalam halaman web demi mendorong ranking dan visibilitas di mesin pencari.

Komponen penting di dalam SEO On-Page, di antaranya:

  1. Kata Kunci (Keyword)
  • Penempatan Kata Kunci: Gunakan kata kunci utama di judul, tag H1 dan H2, meta deskripsi, serta paragraf awal konten.
  • Diversifikasi Kata Kunci: Gunakan variasi kata kunci terkait untuk menciptakan konten yang alami dan berkualitas.
  1. Struktur URL
  • Pemilihan Domain: Buat URL yang mudah dibaca dan menggambarkan konten halaman.
  • Penggunaan Kata Kunci di URL: Masukkan kata kunci utama jika memungkinkan.
  1. Heading (Tag H1, H2, H3, dst.)
  • Penggunaan Heading Hierarkis: Gunakan tag heading secara hierarkis untuk memisahkan dan menyusun konten.
  • Optimalisasi Keyword: Sisipkan kata kunci di heading secara alami.
  1. Meta Deskripsi
  • Deskripsi yang Menarik: Tulis meta deskripsi yang memancing visitor dan mencerminkan isi halaman.
  • Penggunaan Kata Kunci: Masukkan kata kunci dengan alami tanpa merusak kualitas deskripsi.
  1. Optimalisasi Gambar
  • Deskripsi dan Alt Text: Sisipkan deskripsi dan alt text pada gambar dengan menggunakan kata kunci jika relevan.
  • Ukuran dan Kompresi: Pastikan gambar memiliki ukuran yang sesuai dan telah dikompres untuk mempercepat waktu pemuatan (load) halaman.
  1. Konten Berkualitas
  • Relevansi dan Kebermanfaatan: Pastikan konten memberikan nilai tambah dan relevan dengan kata kunci yang ditargetkan.
  • Panjang Konten: Sesuaikan panjang konten dengan kompleksitas topik dan kebutuhan pengguna.
  1. Internal Link
  • Struktur Link yang Baik: Bangun struktur internal link yang baik untuk membantu mesin pencari memahami hierarki halaman dan kontennya.
  • Anchor Text Optimal: Gunakan anchor text yang relevan dan deskriptif.
  1. Kecepatan Halaman
  • Optimalisasi Kecepatan: Percepat waktu loading halaman dengan menggunakan teknik seperti caching, kompresi, dan pengoptimalan gambar.
  • Responsif terhadap Perangkat: Pastikan situs web responsif dan dapat diakses dengan baik di berbagai perangkat, baik laptop maupun smartphone.
  1. Struktur Tautan (Link Structure)
  • Struktur Hierarki: Atur struktur tautan dengan hierarki yang jelas dan mudah diikuti oleh pengguna dan mesin pencari.
  • Permalink yang Ramah SEO: Pastikan permalink singkat, bersih, dan mengandung kata kunci jika memungkinkan.
  1. Penggunaan Markup dan Schema
  • Penggunaan Markup Struktural: Gunakan markup seperti Schema.org untuk memberikan konteks tambahan kepada mesin pencari.
  • Rich Snippets: Implementasikan rich snippets jika sesuai dengan jenis konten.

SEO Off-Page

Sementara itu, SEO Off-Page merupakan upaya yang dilakukan di luar halaman website guna meningkatkan otoritas dan reputasi situs pada mesin pencari.

Beberapa komponen penting di dalam SEO Off-Page, yaitu:

  1. Backlink Building
  • Backlink Berkualitas: Dapatkan backlink dari situs web otoritatif dan terkait dengan niche Anda.
  • Anchor Text: Gunakan anchor text yang bervariasi dan relevan dengan kata kunci yang ditargetkan.
  1. Social Media Optimization (SMO)
  • Aktivitas Konsisten: Berpartisipasi aktif di platform media sosial dengan berbagi konten, berinteraksi, dan membangun audiens.
  • Optimalisasi Profil: Pastikan profil bisnis di media sosial mencerminkan informasi yang akurat dan lengkap.
  1. Keterlibatan Komunitas
  • Forum dan Grup Diskusi: Ikuti forum dan grup diskusi terkait dengan industri atau topik Anda.
  • Blog Commenting: Tingkatkan kehadiran dengan memberikan komentar yang relevan di blog industri atau situs berita.
  1. Brand Mentions
  • Membangun Brand Image: Dapatkan sebanyak mungkin penyebutan brand secara positif di berbagai platform online.
  • Pemantauan Mentions: Gunakan alat pemantauan untuk melacak dan berinteraksi dengan penyebutan brand Anda.
  1. Guest Posting
  • Konten Berkualitas: Tulis konten berkualitas tinggi yang bermanfaat bagi target audiens.
  • Pemilihan Situs: Pilih situs web otoritatif yang relevan dengan niche Anda untuk mempublikasikan guest post.
  1. Influencer Marketing
  • Kerja sama dengan Influencer: Ajak kolaborasi beberapa influencer demi memperoleh link dan promosi dari audiens mereka.
  • User Engagement: Manfaatkan kepopuleran influencer untuk meningkatkan keterlibatan dan kepercayaan pengguna.
  1. Pemasaran Konten
  • Distribusi Konten: Sebarkan konten Anda melalui berbagai platform seperti situs berita dan media sosial.
  • Infografis dan Multimedia: Buat serta bagikan infografis dan konten multimedia untuk meningkatkan daya tarik.
  1. Optimasi Video
  • Platform Video: Manfaatkan platform video seperti YouTube dan TikTok untuk memperluas jangkauan.
  • Optimalisasi Deskripsi: Sertakan deskripsi yang informatif dan link yang kembali ke situs Anda.
  1. Link dari Sumber Terkemuka
  • Direktori Bisnis: Daftarkan situs Anda di direktori bisnis terkenal dan relevan dengan industri Anda.
  • Pembaruan Informasi: Pastikan informasi bisnis Anda konsisten di seluruh direktori.
  1. Ulasan
  • Pendekatan Pelanggan: Ajak pelanggan untuk memberikan ulasan positif di situs penyedia ulasan atau platform testimonial.
  • Interaksi dengan Ulasan: Berikan respons positif terhadap ulasan dan tanggapan negatif dengan cara yang elegan.

Penting untuk diingat bahwa SEO On-Page dan Off-Page tidak berdiri sendiri.

Keduanya saling melengkapi dan dapat meningkatkan hasil secara keseluruhan.

Misalnya, konten berkualitas (on-page) dapat menarik perhatian dan tautan dari situs web lain (off-page), yang kemudian meningkatkan ranking web secara keseluruhan.

Memadukan keduanya secara seimbang adalah kunci untuk meningkatkan peringkat, visibilitas, dan otoritas situs web dalam serangkaian hasil pencarian yang semakin kompetitif.

5 Tools SEO Gratis untuk Riset Kata Kunci, Cocok buat Pemula!

5 Tools SEO Gratis untuk Riset Kata Kunci, Cocok buat Pemula!

Kata kunci atau keyword ibarat nyawa bagi optimasi SEO (search engine optimization). Dengan kata kunci yang tepat, SEO pun dapat hidup dan mampu mendorong halaman website kita ke page one Google.

Bagaimana mencari keyword yang cocok?

Berikut ini Mastah.id akan merekomendasikan 5 tools gratis yang bisa membantu kamu menemukan kata kunci yang tepat. Yuk, simak!

  1. Google Keyword Planner

Riset kata kunci nggak mungkin lepas dari tool paling populer ini. Bukan hanya gratis, Google Keyword Planner juga mudah digunakan. Cocok sekali buat kamu yang baru pertama kali bermain SEO.

Hasil yang keluar pun sangat memuaskan. Kamu dapat melihat volume pencarian kata kunci tertentu dalam satu bulan maupun tingkat kesulitan kompetisinya. Jika sudah pernah beriklan di Google Ads, data yang muncul biasanya jauh lebih detail lagi.

  1. SEMRush

Tool SEO gratis selanjutnya datang dari perusahaan asal Massachusetts, Amerika Serikat.

Saat mengetikkan kata kunci di Keyword Overview, kita akan diperlihatkan berbagai informasi seputar jumlah pencarian, keyword difficulty (KD), cost-per-click (CPC), variasi kata kunci, hingga pertanyaan terkait.

Menariknya, SEMRush pun memiliki fitur Keyword Gap. Ketika kamu memasukkan website kompetitor, SEMRush akan mengaudit kata kunci yang sering dipakai oleh situs tersebut.

  1. Ubersuggest

Pakarnya pakar SEO, Neil Patel, turut menghadirkan salah satu tools SEO gratis terbaik di dunia. Ubersuggest namanya.

Fitur di dalam tool ini terbilang lengkap. Mulai dari nilai performa domain, laporan kinerja SEO dari masing-masing halaman website, rekomendasi keyword, bahkan data backlink dari situs tertentu. Lumayan buat belajar strategi SEO dari kompetitor, hehe.

  1. Ahrefs Keyword Generator

Tools satu ini merupakan pesaing apple-to-apple dengan SEMRush. Kamu bisa memperoleh hasil analisis suatu kata kunci dan website secara mendalam. Selain volume pencarian, Ahrefs juga menawarkan 100 kata kunci rekomendasi yang dapat dipakai untuk menentukan long-tail keyword.

  1. KWFinder

Apabila kamu masih awam atau termasuk orang yang nggak mau ribet terhadap teknik SEO, maka KWFinder adalah pilihan yang tepat.

Tools ini meyakini bahwa SEO bukanlah rocket science. Tidak perlu terlalu menjadi ahli untuk memahami bagaimana SEO bekerja. Yang terpenting, teruslah konsisten membuat tulisan dengan kata kunci yang persaingannya rendah, tetapi mempunyai pencarian yang tinggi.

Karena itu, tampilan platform ini pun cukup sederhana. Tinggal masukkan kata kunci tertentu, KWFinder akan segera memberikan rekomendasi untukmu.

Nggak selamanya yang gratis itu murahan, 5 tools SEO berikut ini berhasil membuktikannya. Selamat mencoba!

3 Jenis Backlink untuk Optimalkan SEO Website Anda

3 Jenis Backlink untuk Optimalkan SEO Website Anda

Demi memperoleh posisi terbaik di hasil pencarian Google atau bahkan muncul di halaman pertama, kita tidak boleh mengabaikan peran vital BACKLINK.

Apa itu backlink?

Sederhananya, backlink merupakan link/tautan di website maupun blog lain yang mengarah ke website kita.

Saking pentingnya backlink, banyak ahli SEO di luar sana rela menggelontorkan dana yang tidak sedikit untuk mendapatkan backlink berkualitas. Di samping membenahi website dan konten di dalamnya, mempunyai sejumlah backlink yang powerful dapat menentukan seberapa lama website kita bertahan di page one Google.

Ada banyak jenis backlink. Namun apabila dikerucutkan, setidaknya terdapat 3 macam backlink yang wajib kita optimalkan, yaitu: Backlink Profil, Backlink Komentar, dan Backlink Kontekstual.

  1. Backlink Profil

Backlink jenis ini bisa kita dapatkan dengan membuat akun dan mengisi profil di sejumlah website, forum online, serta media sosial. Di profil tersebut, cukup tempatkan link yang mengarah pada website kita.

Beberapa situs yang dapat Anda manfaatkan untuk membuat Backlink Profil, antara lain Kompasiana, Medium, Twitter, Kaskus, Google My Business, Linkedin, dan sebagainya.

Semakin banyak backlink yang dibangun, maka semakin besar pula kesempatan website Anda nangkring di halaman pertama Google. Sebagai catatan, tetap harus dikombinasikan dengan jenis backlink lainnya, ya.

  1. Backlink Komentar

Untuk memaksimalkan backlink ini, mula-mula, carilah website atau blog yang mempunyai niche yang sama dengan situs Anda.

Kemudian, berikanlah komentar di salah satu artikel sembari menaruh link yang mengarah pada website kita. Backlink yang muncul di kolom komentar itulah yang disebut Backlink Komentar atau Blog Comment Backlink.

  1. Backlink Kontekstual

Secara singkat, backlink kontekstual bisa diartikan sebagai link yang berada di dalam suatu konten dengan topik yang relevan. Kalau website kita mengenai sepakbola, backlink harus dipasang dalam konten yang juga membahas tema serupa.

Menurut Ibrahim Vatih, backlink jenis ini lebih powerful dibandingkan backlink lainnya. Mereka yang bermain di dunia SEO harus mengerahkan sumber dayanya untuk mendapatkan contextual backlink berkualitas sebanyak-banyaknya.

Ibarat mencari mutiara di dasar samudera, mendapatkan backlink dengan nilai SEO tertinggi juga tidak mudah.

Jarang sekali seseorang mau memasukkan link website orang lain ke dalam kontennya. Kecuali dalam rangka lomba atau event tertentu. Artinya, mereka juga harus mendapatkan benefit dari menautkan situs kita.

Karenanya, cobalah aktif di forum blogger atau komunitas pemain SEO. Barangkali Anda menemukan teman-teman yang mau saling mengirimkan backlink.

Kalau punya budget berlebih, tidak ada salahnya membayar Jasa Content Placement atau PBN (Private Blog Network).

Demikianlah, sekilas mengenai 3 jenis backlink untuk mengoptimalkan SEO. Ikuti terus artikel di Mastah.id untuk mendapatkan tips menarik lainnya!

5 Kesalahan Copywriting yang Bikin Iklan Boncos Melulu

5 Kesalahan Copywriting yang Bikin Iklan Boncos Melulu

Sudah sering promosi online, kok penjualan gitu-gitu aja, ya…?

Duit iklan justru boncos. Mau untung, malah buntung.

Hmmm, ada banyak faktor penyebabnya, sih. Mungkin salah satunya, COPYWRITING jualan kamu yang perlu diperbaiki.

Jangan-jangan selama ini, sembarangan sebar iklan aja, ya? Hehe.

Yuk, periksa lagi. Bisa jadi kamu melakukan 5 kesalahan copywriting berikut ini!

  1. Headline Asal-asalan

Mengutip tulisannya Dewi Kreckman, Managing Director di Decuremed Store, iklan tetap harus diberi judul meskipun berbentuk cerita.

Judulnya pun disesuaikan dengan target market yang dipilih.

Pebisnis online biasanya sudah tahu ada karakter market yang Dingin (cold), Hangat (warm), dan Panas (hot).

Market yang Dingin berarti belum mengenal atau tertarik pada brand Anda.

Market yang Hangat mungkin masih ragu-ragu membeli, tetapi setidaknya pernah berinteraksi dengan kita.

Market yang Panas biasanya mereka yang sudah membeli bahkan loyal terhadap produk atau jasa kita.

Beda target, beda juga judulnya…

Jangan disamakan semua…

  1. Hanya Membahas Fitur

Bangga sama fitur produk kita boleh-boleh aja, kok. Tapi itu nggak penting buat konsumen. Mereka perlu tahu “manfaat” dan “makna” dari sesuatu yang kita tawarkan.

Begini:

Fitur itu kelebihan, deskripsi, dan bahan-bahan.

Manfaat itu hal yang menguntungkan pembeli.

Makna itu arti dari manfaat produk atau jasa kita.

Contoh:

Jualan makanan sehat jangan sekadar membahas tentang kandungan madu, logo BPOM, halal MUI, organik, segar, berkualitas, dan semacamnya.

Bagi pembeli, yang terpenting adalah manfaatnya buat mereka,

“Jika makan produk X, bisa bikin kamu sehat, menurunkan gula darah, dan konsentrasi meningkat, lho…”

Masuk ke level selanjutnya, masukkan makna yang tersirat dari produk tersebut,

“Dengan mengonsumsi makanan X, berarti kamu sudah melaksanakan Sunnah Nabi serta melindungi diri selama pandemi ini dengan meningkatkan imunitas.”

Konsumen bukan hanya membeli “makanan”, tetapi mereka juga memperoleh “kesehatan dan perlindungan”.

  1. Hanya Membahas Diri Sendiri

Baru baca paragraf pertama, isinya cuma “Aku, perusahaanku, produkku, bla bla bla…”

Seharusnya, kita membicarakan tentang mereka. Tentang para customer.

Fokuslah membahas mengenai tujuan mereka. Termasuk juga ketakutan, kebutuhan, dan proses mereka mencapai tujuan yang dapat kita bantu.

Terangkan bagian apa yang kita lakukan, yang akan memberi manfaat bagi mereka. Misalnya ketika kita jualan training,

“Kami bongkar semua rahasia dan strategi yang akan membantu Anda sukses berbisnis berdasarkan pengalaman mendirikan perusahaan selama 20 tahun.”

  1. Kurang Menekankan Alasan Mengapa Harus Membeli

Alasan serta manfaat yang kita tawarkan bisa berbentuk dua: tangible dan intangible, alias fisik maupun emosional. Kemudian tulis manfaat tersebut lebih banyak dari harga yang mereka bayarkan.

Misalnya…

“Dengan mengonsumsi makanan diet X, selain harganya bersahabat (tangible), manfaatnya pun segudang. Tubuh kembali langsing (tangible) dan sehat (intangible) sehingga makin disayang suami, deh (intangible).”

  1. Tidak Ada CALL TO ACTION yang Kuat

Memang ada Call to Action yang lemah?

Ada, dong. Contohnya, nih: Yuk beli sekarang, telepon sekarang, daftar sekarang, pesan sekarang, dan sebagainya.

Tips sederhana untuk membuat Call to Action yang kuat, yaitu bangunlah semacam ketakutan emosional.

Contoh ketika kita berjualan webinar berbayar,

“Jika Anda tidak membeli tiket webinar ini sekarang, maka Anda sedang menunda kesuksesan. Ingatlah bahwa masa depan ada di tangan Anda. Kalau bukan Anda, siapa lagi? Kalau tidak sekarang, kapan lagi?”

Atau, kalimat iklan yang sering digaungkan Fenny Rose,

“Senin harga naik!”

2 Cara Riset Keyword dengan Simpel dan Cepat

2 Cara Riset Keyword dengan Simpel dan Cepat

Siapapun tahu, mereka yang ingin website atau blognya tampil di halaman pertama Google, wajib hukumnya mengoptimalisasi SEO (Search Engine Optimization).

Namun, sebelum berbicara lebih jauh mengenai teknik SEO yang rumit, ada sebuah rahasia yang perlu kami beritahu:

“Melakukan riset keyword atau kata kunci adalah hal paling penting dalam SEO.”

Dari kata kunci yang tepat, maka lahirlah konten yang relevan.

Berikutnya, barulah memainkan on-page dan off-page SEO, mengembangkan link building, serta teknik lainnya.

Pertanyaannya, bagaimana kita dapat menemukan kata kunci yang tepat?

Ada banyak cara dan tools yang bisa kita pakai. Termasuk dua cara berikut yang tidak akan memakan waktu lama untuk mencari keyword.

Pertama, mengambil kata kunci dari Google Suggest.

Kedua, mengintip Tabel Konten Wikipedia.

  1. Riset Keyword dari Google Suggest

Inilah salah satu langkah tercepat dan paling sederhana dalam mencari kata kunci.

Cobalah Anda mengetik topik tertentu di Google.

tips seo 2021

Kemudian, lihat apa saja topik turunan yang disarankan oleh Google.

jasa seo murah jakarta

Daftar tersebut merupakan kata kunci yang dapat Anda manfaatkan.

Mengapa?

Sebab, ketika Google menyarankan sebuah kata kunci, itu artinya ada banyak orang yang mencari topik tersebut.

  1. Riset Kata Kunci dari Tabel Konten Wikipedia

Wikipedia merupakan gudang bagi segala macam keyword.

Di mana lagi Anda bisa memperoleh artikel yang ditulis oleh berbagai ahli dan editing yang cukup ketat, serta dinavigasikan hingga kategori terkecil?

Begini caranya menemukan kata kunci di Wikipedia.

Mula-mula, ketikkan topik tertentu di situs Wikipedia.

riset kata kunci

Wikipedia selanjutnya akan membawa Anda ke halaman mengenai topik tersebut.

riset keyword

Lalu, cobalah lihat tabel konten yang berisi sederet daftar subtopik.

riset keyword seo

Perhatikan baik-baik, beberapa subtopik tersebut merupakan kata kunci yang cukup lumayan untuk dieksplorasi, loh. Klik, dan Anda bisa menemukan kata kunci lainnya.

riset kata kunci mudah

Anda dapat pula mengeklik sejumlah internal link di dalam artikel. Misalnya,

jasa seo jakarta

Ketika mengeklik link tersebut, Anda akan sadar ternyata tabel konten untuk artikel yang berbeda turut memuat lebih banyak kata kunci.

keyword research

Pretty cool!

Website Sepi? Ini 5 Tips Mudah Datangkan Traffic

Website Sepi? Ini 5 Tips Mudah Datangkan Traffic

Bisnis Anda sudah mulai go online? Sudah bikin website?

Bagus!

Tapi itu belum cukup…

Bagaimana mau menghasilkan penjualan, jika website kita tidak ada yang mengunjungi?!

Ibarat buka toko di pinggir jalan, lalu berharap orang datang begitu saja tanpa menjalankan aktivitas MARKETING.

Nggak ada sales yang sebar brosur.

Nggak ada teriakan-teriakan yang mengajak, “Boleh kak, promo kuenya beli 2 gratis 1. Silakan mampir…”

Di artikel kali ini, Mastah.id akan sedikit sharing mengenai Traffic Website: Mengapa traffic itu penting dan bagaimana langkah mendongkrak traffic website?

Mengapa Traffic itu Penting?

Secara sederhana, traffic website merujuk pada setiap orang yang masuk ke dalam website kita.

Kegiatan masuk tersebut direkam sebagai kunjungan (visit).

Traffic ini dihitung berbeda dari masing-masing halaman (page) pada website Anda. Itu artinya, setiap halaman berdiri independen.

Contohnya…

Mastah.id memiliki dua halaman: Home dan Kontak.

Apabila Anda masuk ke halaman Home, maka terhitung 1 traffic.

Selanjutnya apabila Anda masuk ke halaman Kontak, maka terhitung pula 1 traffic meskipun dari pengunjung yang sama.

Tidak peduli halaman mana yang dituju, selama ada pengunjung, maka data merekamnya sebagai traffic.

Website dengan traffic yang tinggi memiliki setidaknya 3 keuntungan berikut:

  1. Menaikkan kesempatan closing sehingga turut menghasilkan potensi penjualan dari total jumlah pengunjung.
  2. Meningkatkan brand awareness dan exposure sehingga orang-orang semakin mengenal produk dan layanan Anda.
  3. Memperoleh revenue dari iklan sponsor. Manfaat ini biasanya dirasakan oleh portal berita. Mereka menyediakan slot banner iklan dengan tarif tertentu.

Setelah memahami pentingnya traffic website, bagaimana langkah berikutnya untuk mendatangkan lebih banyak pengunjung?

Berikut ini 5 tipsnya dari Mastah.id

5 Tips Mudah Meningkatkan Traffic Website

  1. Paid Advertising

Paid advertising alias iklan berbayar merupakan cara termudah untuk mendatangkan traffic.

Tapi tentunya Anda harus merogoh dompet.

Beberapa jenis paid advertising yang bisa Anda jajal, antara lain:

  1. Search Ads. Melalui iklan ini, halaman website Anda akan tampil di halaman pencarian google ketika orang mengetikkan sebuah kata kunci.
  2. Social Media Marketing. Beriklan di media sosial bukan hanya mampu mendongkrak traffic, melainkan juga meningkatkan engagement dan brand awareness.
  3. Display Advertising. Iklan tipe ini tampil di tempat tertentu di dalam website, biasanya berbentu banner ads atau video ads.

  1. Promosikan Website di Media Sosial

Dengan pengguna aktif mencapai jutaan user per hari, media sosial menjadi wadah efektif untuk mempromosikan apa pun.

Termasuk website kita.

Platform seperti Facebook dan Instagram cocok bagi website di bidang e-commerce, food & beverages, kecantikan, hingga berita terkini.

Sedangkan platform semisal LinkedIn lebih tepat diisi dengan konten seputar tips, pekerjaan, maupun kabar terbaru mengenai industri dan perusahaan tertentu.

Jangan lupakan pula Twitter, YouTube, bahkan TikTok.

Banyaklah bereksperimen sampai menemukan platform yang paling sesuai dengan model bisnis Anda.

  1. Guest Blogging

Mengunjungi blog atau website orang lain, kemudian memberikan komentar di sana sangat berguna untuk menaikkan traffic website kita.

Karenanya, penting bagi Anda maupun tim marketing masuk dalam komunitas blog.

Para member biasanya punya ikatan kuat untuk saling mengunjungi blog masing-masing, sebab cara demikian juga akan mendongkrak nilai kunjungan blog mereka.

Saat mereka komentar di website Anda, rajinlah untuk membalasnya.

Tidak hanya itu, Guest Blogging pun memiliki keuntungan berupa memperluas jaringan pribadi, menunjukkan pada Anda traffic yang benar-benar tertarget, serta memperbaiki ranking website di SERP (search engine result pages).

Ditambah, nilai backlink dan online authority website kemungkinan besar ikut naik.

  1. Wawancara Tokoh Penting

Old but gold.

Cara ini mungkin terkesan kuno.

Namun masih dipakai hingga sekarang dalam bentuk yang beragam, dan hasilnya cukup memuaskan.

Public figure maupun tokoh penting lainnya selalu mengundang traffic.

Dalam konteks website, cobalah berkolaborasi dengan mereka dalam suatu wawancara eksklusif, mengadakan webinar, atau mengisi podcast.

Kemudian masukkan ke dalam website Anda demi menarik traffic lebih banyak.

  1. Pastikan Website Anda Responsive

Bukan hanya sibuk mengajak orang supaya berkunjung, perhatikan pula kondisi dapur kita.

Percantik desain website Anda.

Rapikan posisi teks dan gambar.

Percepat loading halaman.

Susun konten sesuai kategori masing-masing.

Terlebih, pastikan tampilan website tidak berantakan ketika dibuka melalui device yang berbeda, baik di PC maupun mobile.

***

Menaikkan traffic website bukanlah proses yang instan.

Butuh ketekunan, disiplin, dan kesabaran.

Kecuali, Anda punya cukup banyak uang untuk jor-joran dalam Paid Advertising, hehe.

Website Pakai HTTP atau HTTPS, Apa Bedanya?

Website Pakai HTTP atau HTTPS, Apa Bedanya?

Di dalam Address Bar sebuah browser, pernahkah kamu memperhatikan ada website yang didahului http://, contohnya:

http://webresizer.com/resizer/

Ada pula, dan banyak sekali, website yang alamat URL-nya diawali dengan https://, misalnya:

https://mastah.id/

Apa sebenarnya fungsi dari http:// dan https:// dalam sebuah situs, serta apa saja perbedaan keduanya? Apakah terdapat keunggulan tersendiri apabila website kita menggunakan salah satunya?

Perbedaan HTTP dan HTTPS

HTTP

HTTP atau Hypertext Transfer Protocol merupakan protokol sederhana yang digunakan untuk mengirimkan data (hiperteks) dari web server dan browser supaya menampilkan halaman website.

Pertukaran data tersebut tidak melewati proses enkripsi. Pihak lain dapat membacanya dengan relatif mudah apabila berhasil mencegah pertukaran data ini.

Contohnya:

Website http://www.mastah.id/

Login dengan password: inipassword.

Tanpa enkripsi, maka password yang dilihat oleh hacker adalah: inipassword.

Karenanya, website yang sekadar dilengkapi protokol http:// cenderung tidak aman.

Terutama jika kita memasukkan nomor telepon atau kartu kredit ke dalam situ tersebut.

Untuk mengatasi hal ini, dibuatlah protokol yang lebih aman, yaitu HTTPS.

HTTPS

HTTPS adalah akronim dari Hypertext Transfer Protocol Secure.

Protokol versi ini memanfaatkan TCP (Transmission Control Protocol) saat mengirimkan dan menerima data melalui port 443, dengan koneksi yang terenkripsi oleh SSL (Secure Socket Layer) atau TLS (Transport Layer Security).

Contohnya:

Website https://www.mastah.id/

Login dengan password: inipassword.

Karena dienkripsi, maka password yang dilihat apabila ada hacker yang sukses membobol adalah: bdsdvkjgfxzgc.

Protokol HTTPS akan memberikan perlindungan yang memadai dari serangan eavesdroppers maupun man in the middle attacks.

Keuntungan Menggunakan HTTPS dibandingkan HTTP

Di samping jaminan keamanan, ada banyak lagi manfaat mengubah protokol HTTP menjadi HTTPS bagi sebuah website. Apa saja itu?

  1. Menjaga Privasi User

Privasi adalah hak asasi manusia, begitu kata Apple.

Setiap pengguna internet juga memiliki hak ini ketika berinteraksi dengan sebuah website.

Komunikasi maupun pertukaran data akan terenkripsi, sehingga data pengunjung yang dikirimkan akan lebih aman.

Terutama saat website meminta input password, nomor Whatsapp, alamat email, serta informasi pribadi lainnya.

  1. Mendatangkan Traffic Website Lebih Banyak

Siapa yang tidak senang website-nya dikunjungi banyak orang?

Ketika website aman dijelajahi karena menggunakan protokol HTTPS, pengunjung tentu akan merasa percaya dan betah berlama-lama.

Tingkat kepercayaan yang tinggi akan berbanding lurus dengan naiknya trafik dan peluang konversi pada website kita.

  1. Optimasi SEO

Sejak 2014 silam, Google mengumumkan bahwa HTTPS menjadi salah satu faktor penentu ranking sebuah website.

Bahkan mulai Januari 2017, Google Chrome akan menandai situs yang masih memakai HTTP untuk mengisi form registrasi, mengirim password, meminta transfer uang, atau memasukkan data tertentu.

Biasanya akan terlihat pesan “not secure” atau “tidak aman” pada Address Bar.

Walaupun tidak berpengaruh signifikan dalam jangka pendek, tetapi berpindah dari HTTP ke HTTPS adalah hal yang wajib dilakukan.

Kamu akan merasakan efek jangka panjang mengenai user experience dan membangun kepercayaan pengunjung di masa mendatang.

Dengan demikian, penggunaan HTTPS cukup membantu optimasi SEO untuk menaikkan ranking website secara perlahan.

***

Sebagian besar website hari ini telah dilengkapi HTTPS.

Merujuk data SSL Labs, per Februari 2018 saja terdapat 65.5 persen website populer yang sudah menggunakan HTTPS dari total 135.004 website.

Tentu sangat aneh apabila website kamu belum memakai HTTPS.

Butuh bantuan untuk men-setting dan mengoptimasi website agar mendapatkan banyak traffic, bahkan menghasilkan penjualan?

Mau situs kamu nangkring di page one Google?

Mastah.id solusinya.

Hubungi kami dan mari berkolaborasi melalui pengembangan teknologi serta digital marketing!