6 Teknik Marketing Memanfaatkan Psikologi Manusia, Patut Dicoba!

6 Teknik Marketing Memanfaatkan Psikologi Manusia, Patut Dicoba!

Di tengah dunia yang dipenuhi dengan berbagai pilihan produk dan layanan, para praktisi marketing terus berupaya mencari cara terbaik demi menarik perhatian konsumen.

Salah satu strategi yang terbukti ampuh mendorong penjualan ialah memanfaatkan psikologi manusia.

Sebagai rekomendasi, berikut 6 contoh teknik marketing yang tidak hanya menjual produk, tetapi juga menciptakan koneksi emosional dengan konsumen!

  1. Urgensi dan Scarcity: Membuat Waktu Berbicara

Suatu hari, Anda melihat iklan yang menyatakan, “Penawaran terbatas! Hanya untuk 24 jam!”

Tanpa sadar, Anda merasa tertarik dan ingin segera memanfaatkan kesempatan tersebut.

Teknik ini bekerja dengan menciptakan rasa urgensi dan kelangkaaan (scarcity). Tujuannya sederhana: memotivasi konsumen untuk bertindak cepat sebelum kesempatan itu hilang.

Apple secara teratur menggunakan strategi ini dalam peluncuran produk baru mereka.

Misalnya, saat launching iPhone terbaru, mereka sering menyertakan pernyataan, seperti “Hanya tersedia untuk pre-order selama 24 jam” atau “Stok terbatas”.

Hal tersebut menciptakan kesan urgensi di antara konsumen sehingga mendorong mereka untuk segera melakukan pembelian agar tidak kehilangan kesempatan.

  1. Otoritas: Membangun Kepercayaan Melalui Figur

Ketika seorang ahli di bidangnya memberikan saran atau menyampaikan testimoni, itu bukan sekadar kata-kata.

Praktisi marketing yang cerdas, tahu bagaimana menggunakan otoritas ini untuk membangun kepercayaan konsumen.

Mereka menyertakan testimoni dari pakar, sertifikasi, atau pengakuan dari lembaga-lembaga terkemuka untuk meyakinkan bahwa produk atau layanan yang ditawarkan memang patut dipertimbangkan.

Pepsodent sering menampilkan iklan dengan penjelasan dari dokter atau ahli kesehatan gigi yang merekomendasikan pasta gigi mereka.

Dengan melibatkan otoritas medis, Pepsodent berusaha membangun kepercayaan konsumen terhadap keefektifan produk mereka dalam menjaga kesehatan gigi.

  1. Social Proof: Menggugah Kepercayaan Lewat Pengalaman Orang Lain

Ketika kita melihat teman atau keluarga menggunakan produk maupun layanan tertentu dengan sukacita, kita cenderung merasa lebih percaya diri untuk mencoba hal yang sama.

Para pegiat marketing menggunakan social proof (bukti sosial) dengan menampilkan ulasan positif, testimoni, atau statistik penjualan untuk membuktikan bahwa banyak orang telah membuat pilihan yang bijak.

TripAdvisor merupakan contoh platform yang memanfaatkan social proof secara efektif.

Ulasan dan peringkat dari wisatawan sebelumnya memberikan gambaran langsung tentang pengalaman yang bisa diharapkan pengunjung lainnya.

Terbukti, restoran atau hotel dengan ulasan positif lebih cenderung menarik perhatian dan kepercayaan potential buyer.

  1. Reciprocity: Memberi Sebagai Cara Membangun Hubungan

Pernahkah Anda menerima sampel produk gratis atau diskon khusus sebagai ucapan terima kasih atas suatu pembelian?

Ini adalah contoh dari prinsip reciprocity.

Teknik ini ditandai dengan adanya insentif khusus untuk menciptakan hubungan timbal balik dengan konsumen, meningkatkan loyalitas dan memotivasi mereka untuk kembali berbelanja.

Sephora, e-commerce di bidang kecantikan dan perawatan kulit, memiliki program loyalitas yang memberikan hadiah gratis, sampel produk, dan diskon eksklusif kepada para membernya.

Dengan memberikan insentif kepada pelanggan, Sephora menciptakan feedback yang kuat, sehingga pelanggan merasa dihargai dan lebih mungkin untuk kembali berbelanja di toko tersebut.

  1. Kepentingan Pribadi: Pesan yang Menyentuh Hati

Orang-orang marketing yang sukses tahu bahwa setiap konsumen adalah individu dengan nilai dan kebutuhan yang unik.

Mereka menyesuaikan konten pemasaran yang meningkatkan keterlibatan (engagement), membangun ikatan emosional, dan membuat pelanggan merasa diperhatikan.

Contoh nyata implementasi strategi ini ditunjuukan Nike dengan menawarkan layanan NikeiD yang memungkinkan pelanggan untuk menyesuaikan sepatu mereka sendiri.

Nike memasukkan elemen personal, seperti warna, gaya, dan pesan khusus. Dengan demikian, pelanggan merasa bahwa sepatu yang mereka beli tidak hanya sesuai dengan gaya yang diimpikan, tetapi juga mencerminkan kepribadian unik mereka.

  1. Efek Baader-Meinhof: Dari Tidak Tahu Menjadi Tahu Terus-Menerus

Pernahkah Anda menyaksikan iklan suatu produk, dan tiba-tiba Anda mulai melihatnya di mana-mana?

Ini disebut efek Baader-Meinhof atau sering disebut “Frequency Illusion.”

Para ahli marketing menggunakan prinsip ini dengan menampilkan produk secara konsisten guna menciptakan brand awareness yang lebih tinggi bahkan menyetir terjadinya sebuah tren baru.

Coca-Cola berhasil menciptakan efek Baader-Meinhof melalui branding yang konsisten. Logo merah dan putih yang khas dan campaign iklan yang sering muncul di berbagai media telah membuat merek ini dikenali di seluruh dunia.

Melalui konsistensi ini, Coca-Cola berhasil membuat konsumen melihat brand mereka di banyak tempat.

Di balik gemerlap warna-warni iklan dan tawaran menggiurkan, terdapat rahasia psikologi manusia yang memainkan peran penting dalam keputusan pembelian kita.

Marketing bukan hanya tentang produk atau layanan, tetapi juga tentang memahami dan terhubung dengan psikologi konsumen.

5 Ide Digital Marketing untuk UMKM di Tahun 2021

5 Ide Digital Marketing untuk UMKM di Tahun 2021

Tahun 2021 terasa berat, ya?

Covid 19 belum selesai. Banyak karyawan kena PHK. Tidak terhitung UMKM yang terpaksa gulung tikar.

Namun, mudah menyerah dan putus asa bukanlah karakter seorang pemilik bisnis, sekecil apa pun bisnis yang Anda miliki.

Para pelaku UMKM masih mempunyai segudang kesempatan untuk bangkit dan terus berkembang. Salah satu caranya, tentu dengan mengoptimalkan digital marketing.

Bagaimana teknik dan strategi yang tepat bagi UMKM dalam menjalankan digital marketing, khususnya di tahun 2021?

Berikut ini 5 ide sederhana memaksimalkan digital marketing dari Mastah.id!

  1. Gunakan Video Marketing

Kehadiran Instagram Reels, yang disinyalir sebagai respons atas melejitnya TikTok, semakin menunjukkan betapa pentingnya konten video.

Tidak perlu sungkan mengekspos isi dapur usaha, mengenalkan para staf kepada follower, maupun bercerita mengenai latar belakang berdirinya usaha Anda.

Bittersweet by Najla pernah membuktikan kekuatan dari online video marketing ketika mempromosikan produknya yang berhadiah emas dan sejumlah uang.

  1. Buatlah Akun Google My Business

Salah satu tips digital marketing yang simpel dan gratis ialah membuat akun di Google My Business.

Di sana, Anda dapat mencantumkan profil usaha, foto produk dan toko fisik, alamat beserta rutenya, jam buka, nomor telepon, hingga blog.

Fitur-fitur yang tersedia sangat berguna untuk memaksimalkan SEO lokal. Artinya, Anda lebih berpeluang besar merangkul orang-orang di sekitar jangkauan kilometer tertentu apabila usaha Anda tampil di Google My Business.

Google juga menyajikan fitur rating dan review yang dapat diisi oleh siapapun. Sebuah peluang untuk menaikkan nilai brand melalui testimoni positif dari para pelanggan.

Survei dari Bright Local pada tahun 2020 menyebuatkan bahwa lebih dari 86 persen orang mempercayai ulasan online seperti mereka meyakini rekomendasi temannya.

  1. Manfaatkan Website sebagai Penghubung

Bisnis Anda mempunyai produk sendiri, bukan reseller maupun dropshiper?

Kami sarankan, bangunlah website sendiri. Biarkan agen dan distributor Anda yang masing-masing berjualan di marketplace manapun.

Mengapa?

Pertama, karena marketplace adalah pasar online yang terlalu padat oleh toko yang saling banting harga.

Kedua, website sendiri merupakan rumah yang bebas Anda rombak sesuka hati. Hanya Anda yang berhak mengatur struktur, desain, dan isinya.

Di samping menampilkan produk, Anda dapat memperkaya website dengan menulis blog maupun konten marketing lainnya.

Bisnis Anda pun akan tampak lebih profesional serta lebih dekat dengan pelanggan. Tinggal menunggu waktu hingga penjualan dan brand awareness usaha Anda meningkat.

  1. Omnichannel

Apa tuh?

Kesalahan sebagian UMKM dalam digital marketing, salah satunya, hanya mengandalkan satu channel.

Merasa cukup hanya bermain di Instagram.

Merasa cukup sekadar punya website.

Merasa cukup bersenang-senang membuat video di TikTok.

Setiap platform mempunyai karakter yang berbeda, dan tentu saja behavior penggunanya berbeda pula.

Terlalu banyak memilih platform juga kurang tepat.

Manfaatkan dua hingga tiga platform yang saling terhubung.

Misalnya, Anda menggunakan Instagram dan TikTok untuk menarik pengunjung sebanyak-banyaknya. Berikutnya, arahkan mereka ke website apabila ingin mengenal atau membeli produk.

  1. Berkolaborasi dengan Agensi Digital

Berbeda dengan perusahaan besar, UMKM biasanya dipimpin oleh seorang CEO alias Chief Everything Officer.

Dia yang memikirkan masa depan bisnis. Dia yang memproduksi. Dia yang memasarkan. Dia yang mencatat keuangan. Dia pula yang packing dan kirim barang.

Mau hire pegawai, tapi khawatir nggak sanggup menggaji.

Sedangkan digital marketing merupakan pekerjaan tim. Tidak cukup hanya dikerjakan satu orang.

Di titik ini, tidak ada salahnya Anda bekerja sama dengan agency digital.

Mereka umumnya berisi tim yang ahli di bidang masing-masing. Mulai dari desainer grafis, copywriter, advertiser, hingga customer service.

Biayanya bisa beragam. Di Mastah.id sendiri, sebagai perusahaan jasa digital marketing di Jakarta, menerapkan biaya yang nilainya setara apabila Anda mempekerjakan satu orang digital marketing specialist.

Harga yang tergolong murah, dibandingkan Anda merekrut beberapa orang untuk keahlian yang berbeda-beda.

Mastah.id pun akan menyajikan laporan yang detail, valid, dan jelas mengenai aktivitas digital marketing Anda secara berkala.

Sudah siap Go Online? Mastah.id siap menemani usaha Anda!

Digital Marketing untuk UMKM: Urgensi, Tips, dan Strategi

Digital Marketing untuk UMKM: Urgensi, Tips, dan Strategi

Di samping pesatnya pertumbuhan teknologi, kehadiran pandemi Covid-19 turut mempercepat transformasi digital.

Seluruh aspek kehidupan terkena dampaknya. Tidak terkecuali para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Hanya mereka yang cepat beradaptasi, yang akhirnya sanggup bertahan.

Sayangnya, Kementerian Koperasi dan UMKM mencatat, baru 16% dari 64 juta UMKM di Indonesia yang sudah Go Digital.

“Jika bisnis Anda tidak muncul di internet,” ujar Bill Gates si Pemilik Microsoft, “…maka bisnis Anda akan gulung tikar.”

Sebenarnya, seberapa penting digital marketing (pemasaran daring) bagi para pelaku UMKM? Kemudian, bagaimana tips dan strategi memasarkan produk secara online sehingga mampu mendongkrak penjualan?

Mastah.id merangkum jawabannya dalam artikel berikut hanya untuk Anda!

A. Urgensi Digital Marketing

Allan Dib, penulis buku “The One-Page Marketing Plan” pernah mengungkapkan,

Banyak pemilik usaha menipu dirinya sendiri dengan berpikir, jika produk mereka bagus, maka orang-orang pasti membeli. Padahal sejarah dipenuhi oleh berbagai produk yang luar biasa, tetapi gagal dijual. Produk yang bagus, bahkan super sekalipun, tidaklah cukup. Marketing harus menjadi salah satu aktivitas utama Anda bila ingin sukses.

Sebagaimana offline, marketing secara online telah menjelma sebagai hal mutlak demi mengembangkan bisnis. Berikut ini 3 alasan dan pentingnya digital marketing bagi bisnis UMKM!

  1. Pengguna Internet Terbesar

Masyarakat tanah air telah menjadi bagian penting dari transformasi digital dunia.

Bagaimana tidak? Pengguna internet di Indonesia pada awal 2021 mencapai 202,6 juta jiwa atau setara 73,7 persen dari total populasi.

Data yang dirilis oleh HootSuite dan We Are Social itu juga menyebut, sekitar 96,4 persen atau 195,3 juta orang Indonesia mengakses internet melalui smartphonenya. Mereka rata-rata menghabiskan waktu selama 8 jam 52 menit untuk berselancar di dunia online.

Jumlah tersebut tentu merupakan “komoditas” yang sayang dilewatkan.

Bayangkan apabila Anda mampu menjangkau 1 persen saja dari total pengguna internet di Indonesia. Lalu, mereka membeli produk Anda, menyukainya, lantas beralih sebagai konsumen yang loyal.

hootsuite we are social 2021

  1. Mampu Bersaing dengan Bisnis Besar

Tidak semua. Namun, banyak bisnis kecil telah terbukti berhasil “melawan” raksasa melalui digital marketing. Mereka tetap survive dan sustain dalam jangka waktu lama.

“Hal terbaik tentang digital marketing adalah…,” menurut Ann Smarty, “bahwa kecerdasan dan kreativitas selalu bisa menang dari anggaran pemasaran yang besar.”

Entah sudah berapa banyak produk yang viral hanya bermodalkan kreativitas di TikTok maupun Instagram. Dana yang dikeluarkan mungkin hampir tidak ada, tetapi mampu mengalahkan brand dengan nilai investasi besar.

  1. Data yang Lebih Terukur

Pernahkah Anda menghitung…

Dari sekian brosur yang disebar, berapa persen yang dibaca oleh pelanggan.

Selanjutnya, berapa persen orang yang akhirnya membeli karena brosur itu.

Lalu, berapa banyak brosur yang ujungnya menumpuk di tong sampah.

Pemasaran ala tradisional tidak mempunyai kemampuan membaca data yang terukur secara valid dan real time. Akibatnya, banyak pelaku UMKM yang beroperasi mengandalkan asumsi belaka.

Perusahaan-perusahaan besar itu dapat terus maju karena mereka memanfaatkan data, sedangkan kita sekadar bermodalkan, “Kayanya yang begini cocok, deh.”

Gubrak!

Digital marketing menawarkan beragam metrik yang valid demi mengukur tingkat keberhasilan aktivitas pemasaran Anda. Data-data tersebut bahkan dapat dilihat saat itu juga, tidak perlu menunggu besok atau seminggu mendatang.

Data yang terukur akan menghasilkan strategi yang tepat dan menciptakan peluang keberhasilan yang lebih tinggi.

jasa facebook ads jakarta
source: neilpatel.com

B. Tips dan Strategi Berjualan Online

Sudah memantapkan diri beralih ke digital?

Bagus!

Waktunya kita berbicara sedikit mengenai tips dan strategi dalam mengoptimalkan digital marketing.

Sebagaimana kata Joe Chernov, “Marketing yang baik membuat perusahaan tampak cerdas. Marketing yang luar biasa justru membuat konsumen merasa cerdas.”

Ini artinya, butuh cara khusus agar kita tidak sembarangan menjalankan aktivitas marketing.

  1. Buka Toko Online-mu!

Langkah termudah yang dapat Anda lakukan sejak awal ialah membangun “rumah”, baik di marketplace maupun bikin website sendiri.

Marketplace atau e-commerce sudah banyak menjamur. Mulai dari Tokopedia, Shopee, Bukalapak, Lazada, BliBli, dan masih banyak lagi.

Layanannya GRATIS.

Penggunaannya pun mudah, tinggal mengatur profil toko dan memasukkan produk kita.

Bedanya, Anda seperti membuka lapak di pasar. Saingannya buaaanyak dan biasanya adu banting harga.

Pilihan lainnya, bangunlah website sendiri apabila Anda mempunyai cukup uang.

Di sana, Anda bebas membangun branding, mengedukasi pelanggan lewat blog, dan tentu saja menampilkan produk.

  1. Aktifkan Media Sosial

Jadilah lebih dekat dengan konsumen melalui media sosial.

Bukan sekadar menawarkan produk, tetapi ajaklah mereka ke dalam komunitas Anda. Bawa mereka menjadi bagian dari aktivitas bisnis Anda, bukan lumbung uang semata.

Buffer, perusahaan jasa manajemen media sosial, menyampaikan bahwa sekitar 37 persen konsumen memutuskan membeli suatu produk setelah melihat di media sosial.

Buatlah akun di Instagram, Facebook, Twitter, TikTok, maupun Youtube. Definisikan siapa target pasar Anda. Kemudian, selamat bersenang-senang membuat konten yang relevan dan meningkatkan engagement dengan mereka.

  1. Tampil di Google My Business

Hasil pencarian Google akan memprioritaskan daftar Google My Business.

Akibatnya, banyak orang yang tidak perlu scrolling atau mengeklik website tertentu. Mereka sudah memperoleh informasi yang dibutuhkan melalui panduan alamat atau deskripsi singkat di Google My Business.

Google My Business juga menyediakan fitur rating dan review yang dapat menaikkan brand Anda apabila dipenuhi testimoni positif.

Ssst…

Survei dari Bright Local pada tahun 2020 menunjukkan, lebih dari 86 persen orang mempercayai ulasan online seperti mereka meyakini rekomendasi temannya.

bikin google my business

  1. Ceritakan Kisah Anda

Di era keterbukaan ini, konsumen menyukai interaksi yang tidak dibuat-buat.

Mereka ingin tahu siapa Anda. Berceritalah dan terbuka mengenai bisnis Anda, para staf di belakang layar, maupun nilai-nilai yang ditawarkan perusahaan.

Para pelaku UMKM dapat bercerita tentang perjuangan mereka membangun bisnis dari nol. Ketika belum memiliki apa-apa.

Atau…

Betapa beratnya membuka usaha di wilayah pelosok dengan akses internet terbatas dan infrastruktur jalan yang kurang memadai.

Anda bisa mencoba buat video-video pendek. Lalu, mengunggahnya di Instagram Story, YouTube, hingga TikTok.

Di Amerika sana, lebih dari 85 persen pengguna internet lebih memilih video dibandingkan konten gambar biasa, loh.

  1. Periklanan Digital

Masih ada modal tersisa?

Tidak ada salahnya Anda menjajal iklan digital, seperti Facebook/Intagram Ads dan Google Ads.

Jangan lupa pula mengoptimalkan Search Engine Optimization (SEO), meskipun cara ini membutuhkan waktu yang lebih lama.

Beriklan secara digital membuka kesempatan memperoleh jangkauan pasar yang lebih luas dan meningkatkan penjualan dalam waktu relatif lebih cepat.

Kalaupun belum mencapai target closing, kontak atau lead yang masuk dapat menjadi aset untuk Anda follow up secara berkala.

***

Dunia digital merupakan dunia yang dinamis. Para pelaku UMKM yang bermain di dunia tersebut harus mau terus belajar dan memperbarui pengetahuan maupun strateginya. Anda wajib beradaptasi dengan cepat. Taktik yang berhasil bulan ini, belum tentu berhasil pula di bulan depan.