Apa Itu Facebook Ads dan 20+ Istilah yang Wajib Anda Ketahui

Apa Itu Facebook Ads dan 20+ Istilah yang Wajib Anda Ketahui

Jumlah pengguna Facebook terus menurun dan didominasi orang tua. Kata siapa?

Per Juli 2023, We Are Social mencatat, jumlah pengguna Facebook global mencapai 2,23 miliar. Angka tersebut naik 2,9 persen secara tahunan (year-on-year).

Di Indonesia sendiri, jumlahnya ada sekitar 135,4 juta pengguna. Ini mengantarkan Tanah Air sebagai pengguna Facebook terbesar ketiga di dunia, loh!

Tidak mengherankan, Facebook dan Instagram yang berada di bawah ekosistem Meta masih menjadi platform beriklan yang banyak diminati para digital marketing specialist.

Buat Anda yang mungkin baru belajar atau sekadar ingin tahu, berikut ini beberapa istilah yang biasa muncul di dalam Facebook Ads.

Apa Itu Facebook Ads?

Secara sederhana, Facebook Ads merupakan platform periklanan yang disediakan oleh Facebook (Meta).

Di dalamnya, para pengiklan (advertiser) dapat membuat dan menayangkan iklan kepada audiens atau target pasar mereka di berbagai produk maupun layanan Facebook, seperti news feed, story, dan tentu saja Instagram.

Iklan ini bisa berupa gambar, video, ataupun teks, serta dapat disesuaikan dengan berbagai tujuan pemasaran.

Istilah-Istilah dalam Facebook Ads

  1. Campaign (Kampanye):

Serangkaian iklan, pengaturan, dan bujet anggaran yang bekerja bersama demi mencapai tujuan (objective) pemasaran tertentu.

  1. Ad Set (Set Iklan):

Bagian dari kampanye yang terdiri dari satu atau beberapa iklan yang memiliki penargetan, jadwal waktu, anggaran harian, dan penyesuaian penawaran yang sama.

  1. Ad (Iklan):

Konten yang ditampilkan kepada pengguna Facebook dalam berbagai format, seperti gambar, video, atau teks, untuk mempromosikan suatu produk atau layanan.

  1. Bid (Penawaran):

Jumlah maksimal yang bersedia Anda bayarkan untuk mendapatkan tayangan atau interaksi dari iklan Anda. Bentuknya dapat berupa CPM (Cost Per Mille), CPC (Cost Per Click), atau CPA (Cost Per Action).

  1. Impressions (Tayangan):

Jumlah berapa kali iklan Anda ditampilkan di layar pengguna Facebook, tidak peduli iklan itu diklik atau tidak.

  1. Click-Through Rate (CTR):

Rasio antara jumlah klik iklan dengan jumlah tayangan iklan, dihitung dalam persentase.

  1. Conversion (Konversi):

Tindakan yang diinginkan oleh pengiklan, seperti pembelian produk, pengisian formulir, atau pendaftaran aplikasi.

  1. Pixel (Pixel):

Kode pelacakan yang dapat ditambahkan ke situs web untuk mengukur dan melacak perilaku pengguna setelah mereka melihat atau mengklik iklan Anda.

  1. Custom Audience (Audience Kustom):

Segmen audiens yang dibuat dari data pelanggan yang ada, seperti daftar email atau pengunjung situs web.

  1. Lookalike Audience (Audience Mirip):

Segmen audiens baru yang dibuat oleh Facebook berdasarkan kesamaan dengan Custom Audience yang sudah ada.

  1. Frequency (Frekuensi):

Jumlah rata-rata kali iklan ditampilkan kepada satu pengguna tertentu dalam suatu periode waktu. Ini mengukur seberapa sering audiens melihat iklan Anda.

  1. Call to Action (CTA):

Pernyataan yang mendorong pengguna untuk melakukan tindakan tertentu, seperti “Beli Sekarang,” “Daftar,” atau “Pelajari Lebih Lanjut.”

  1. Split Testing (Uji Pembagian):

Strategi untuk menguji berbagai elemen iklan (judul, gambar, teks, dll.) untuk melihat mana yang paling efektif dalam mencapai tujuan iklan Anda.

  1. Ad Placement (Penempatan Iklan):

Lokasi di dalam platform Facebook, di mana iklan Anda ditampilkan, seperti di news feed, story, messenger, reels, dan sebagainya.

  1. Return on Ad Spend (ROAS):

Metrik yang mengukur seberapa efektif pengeluaran iklan Anda dalam menghasilkan pendapatan. Dihitung sebagai rasio pendapatan terhadap biaya iklan.

  1. Lead Generation (Pengumpulan Pelanggan Potensial):

Tujuan kampanye untuk mengumpulkan informasi kontak potential buyer, seperti nama, email, atau nomor telepon.

  1. Ad Manager (Pengelola Iklan):

Panel atau dashboard dari Facebook yang digunakan untuk membuat, mengelola, dan melacak kinerja kampanye iklan.

  1. Ad Creative (Kreatif Iklan):

Keseluruhan elemen kreatif dalam iklan, termasuk gambar, teks, dan desain yang digunakan untuk menarik perhatian audiens.

  1. Reach (Jangkauan):

Jumlah pengguna unik yang melihat iklan Anda. Metrik ini membantu mengukur seberapa banyak orang yang benar-benar melihat iklan.

  1. Cost Per Conversion (CPC):

Biaya rata-rata yang dibayar untuk setiap tindakan konversi yang diinginkan.

  1. A/B Testing (Uji A/B):

Strategi dengan membuat dua versi iklan (ads) atau set iklan (ad set) berbeda diuji untuk melihat mana yang memberikan hasil terbaik.

  1. Landing Page (Halaman Pendaratan):

Halaman web tempat pengguna diarahkan setelah mengklik iklan, dirancang khusus untuk mengoptimalkan konversi.

Semoga sedikit penjelasan ini membantu. Selalu ingat, keberhasilan sebuah campaign Facebook Ads bergantung pada perencanaan, eksekusi yang baik dan pemahaman yang mendalam tentang siapa target pasar Anda. Walaupun mungkin, dalam pelaksanaannya, ada beberapa istilah yang belum Anda mengerti.

Facebook Ads 101: 20 Istilah dalam Facebook Ads yang Perlu Kamu Ketahui

Facebook Ads 101: 20 Istilah dalam Facebook Ads yang Perlu Kamu Ketahui

Ketika pertama kali bermain Facebook atau Instagram ads, sebagian orang langsung memutuskan mundur begitu saja. Mereka merasa asing dengan istilah-istilah yang ada di dalamnya.

Padahal kalau diteruskan sedikit lagi, istilah tersebut terasa biasa saja.

Kamu juga sedang belajar beriklan di Facebook?

Supaya tidak terlalu bingung, berikut kami jabarkan mengenai istilah-istilah dalam Facebook ads beserta pengertiannya.

A. Bagian Setting Awal

  1. Facebook Business Manager

Business Manager (BM) merupakan pusat pengelolaan iklan di Facebook. Seluruh aktivitas membuat iklan, mengukur metriks, pembayaran, dan sebagainya dilakukan dalam satu tempat sekaligus.

  1. Facebook Pixel

Pixel ialah kode tertentu yang berfungsi untuk merekam dan mengukur aktivitas audiens pada website yang diiklankan. Data yang disimpan dapat dikelola untuk membuat custom audience dan retargeting iklan.

  1. Campaign

Meski artinya sama-sama “iklan”, tetapi campaign berbeda dengan ads. Campaign ibarat struktur iklan di dalam Facebook yang mencakup adset dan ad. Setiap campaign dibedakan berdasarkan objective atau tujuan dari iklan kita.

  1. Adset

Setelah menentukan campaign, selanjutnya kamu akan membuat Adset. Yakni struktur Facebook ads yang berisi dari satu atau sekumpulan ad. Di sini, kamu dapat menentukan jadwal, rincian penargetan, hingga penempatan iklan.

  1. Ad

Ad merupakan materi iklan yang akan ditampilkan melalui Facebook ads. Kamu akan diminta memuat konten berupa foto, gambar atau video. Kemudian dilengkapi dengan headline atau judul, deskripsi atau copywriting iklan, serta website atau alamat url.

Inilah struktur paling penting dalam proses pembuatan Facebook maupun Instagram ads.

  1. Objective

Sesuai namanya, objective adalah tujuan dari iklan atau campaign kita. Facebook menawarkan beberapa pilihan objective. Misalnya, untuk meningkatkan engagement, memperbanyak traffic website, atau menaikkan penjualan (conversions).

  1. Custom Audience

Custom audience merupakan kelompok audiens yang terbagi dalam kategori berbeda.

Ada kelompok yang pernah mengunjungi landing page kita. Ada kelompok orang-orang yang memberikan like dan komentar pada materi iklan. Ada pula kelompok dari database kita sendiri berupa daftar nomor Whatsapp dan alamat email.

Nantinya, kita dapat beriklan dengan menyasar kelompok-kelompok tersebut tanpa perlu mengatur detail penargetan dari awal lagi.

B. Bagian Dashboard Iklan

  1. Dashboard

Dashboard atau dasbor merupakan tampilan visual dari data maupun informasi penting mengenai iklan kita. Data tersebut juga ikut disimpan dan dikelola. Dashboard Facebook ads disebut Ads Manager.

  1. Ads Manager

Istilah ini hanya nama lain dari dashboard Facebook ads. Di dalamnya berisi data seluruh campaign, adset, dan ad dari iklan kita. Kamu juga bisa melihat performa iklan berdasarkan impresinya, jangkauan, hasil, serta metriks lainnya.

  1. Impressions

Impressions adalah seberapa banyak iklan kita ditayangkan, meskipun dilihat oleh orang yang sama. Misalnya, saya melihat iklan A di beranda Facebook sebanyak 3 kali, maka impresi iklan A tersebut dihitung 3.

  1. Reach

Reach adalah seberapa luas jangkauan iklan kita berdasarkan pengguna Facebook yang melihatnya. Contoh, saya menemukan iklan A di beranda Facebook sebanyak 3 kali, maka reach iklan A tersebut tetap dihitung 1 karena akun yang melihat iklan itu hanya 1, yaitu saya.

  1. Results

Results bisa dibilang berapa banyak hasil yang didapatkan oleh iklan kita, sesuai dari objective yang dipilih.

Apabila objective-nya berupa traffic website, maka results akan menampilkan berapa banyak orang yang mengunjungi situs kita.

  1. Content Views

Metrik ini biasa dipakai untuk menunjukkan berapa banyak orang yang melihat website kita meskipun hanya sedetik.

Beberapa pakar Facebook ads terkadang lebih memilih Landing Page Views untuk mengetahui jumlah pengunjung website yang dihitung setelah website tersebut loading seutuhnya.

  1. CTR (click through rate)

CTR dapat diartikan sebagai rasio atau perbandingan antara berapa kali iklan tayang dengan jumlah orang yang mengeklik iklan tersebut.

Jika iklan kita dilihat 1.000 kali, dan diklik sebanyak 10 kali, maka CTR iklan tersebut adalah 10/1.000×100% = 1%

Umumnya, CTR yang bagus berada di atas 1%.

  1. CPR (cost per result)

CPR ialah perbandingan antara anggaran yang dihabiskan dengan nilai results.

  1. CPM (cost per millions)

CPM merupakan biaya per 1000 kali iklan tayang. Biasanya CPM yang bagus maksimal berada di angka Rp 50.000. Semakin murah CPM, maka kinerja iklan semakin dianggap baik.

CPM umumnya menjadi tolok ukur performa iklan. Apabila terlalu mahal, mungkin materi iklan perlu diubah. Baik dari segi konten maupun penargetan audiensnya.

C. Bagian Pengembangan

  1. Split Testing

Bikin iklan kok cuma satu?

Ya, tidak apa-apa. Kalau sudah level advance, biasanya satu campaign akan berisi beberapa adset. Lalu satu adset juga akan terdiri dari sejumlah ad berbeda. Ini yang disebut split testing, yaitu membuat variasi iklan untuk menganalisis model iklan mana yang winning atau bekerja optimal.

Split testing bisa dilakukan manual atau menggunakan fitur dari Business Manager.

  1. Scale Up

Istilah ini biasa diartikan dengan menambahkan budget atau anggaran karena iklan dinilai sebagai winning campaign. Dengan budget yang meningkat, diharapkan jangkauan dan hasil iklan pun turut melesat.

  1. Looaklike Audience (LLA)

Setelah menjalankan iklan sekali, kita dapat menerapkan LLA pada campaign berikutnya.

LLA merupakan target audience yang karakternya serupa dengan pelanggan kita. Data pelanggan tersebut dapat berasal dari iklan sebelumnya atau salah satu kelompok custom audience.

  1. Retargeting

Retargeting yaitu menargetkan kembali orang-orang yang pernah berinteraksi dengan iklan kita.

Contoh, sebelumnya kita menjalankan iklan video. Pada iklan berikutnya kita menargetkan lagi orang-orang yang pernah memutar video tersebut. Strategi ini biasa dipakai untuk mem-filter audiens, sehingga orang-orang yang dijangkau oleh iklan kita benar-benar sesuai dengan target market yang telah ditentukan.

***

Masih banyak lagi istilah di dalam Facebook ads. Seiring berjalannya waktu, kamu pasti akan memahaminya. Pelan-pelan saja. Dimulai dari mengenal 20 istilah di atas.

Ingat, manusia itu musuh dari sesuatu yang tidak diketahuinya. Kalau sudah tahu, bisa saja malah jadi sahabat!

Facebook Ads 101: Menentukan Tujuan Beriklan dengan Metode SMART

Facebook Ads 101: Menentukan Tujuan Beriklan dengan Metode SMART

Start from the end.

Berawal dari akhir.

Begitu adagium dalam ilmu manajemen setiap kali kita hendak memulai sebuah proyek atau aktivitas.

Saat beriklan di Facebook maupun Instagram, prinsip ini juga wajib dipegang para business owner, marketer, dan advertiser.

Strategi ada banyak macamnya dan teori pun beragam, tetapi kita akan bingung memilihnya jika tidak mempunyai target atau tujuan beriklan yang jelas.

Goal iklan yang masih samar juga berpotensi membuat iklan tidak efektif akibat salah strategi serta sebab lainnya.

Sebagai panduan, kamu bisa menggunakan metode SMART berikut ini untuk mendefinisikan tujuan beriklan.

Apa itu Metode SMART?

SMART pertama kali diperkenalkan oleh George T. Doran, Direktur Perencanaan di Washington Power Water, pada 1981.

Awalnya, gagasan yang dituangkannya dalam makalah berjudul “There is a S.M.A.R.T Way to Write Management’s Goals and Objective” tersebut sukses diterapkan di perusahaannya sendiri.

Sejak itu, organisasi dan perusahaan di seluruh dunia mengimplementasikan ide Doran karena telah terbukti keefektifannya.

Kata SMART sendiri merupakan akronim dari Specific, Measurable, Achievable, Relevant, dan Time-bound.

Tips Menggunakan Metode SMART

Kelima elemen dari metode SMART apabila dipraktikkan dalam membuat objective ads/campaign akan seperti berikut:

  1. Specific (Spesifik)

Sebelum menjalankan facebook/Instagram ads, tetapkan dahulu target dari iklan tersebut secara spesifik.

Apakah untuk meningkatkan penjualan, mendongkrak brand awareness, menjaring pelanggan baru, memperbanyak lead untuk optimasi whatsapp dan email marketing, atau meminta orang untuk menginstal aplikasi tertentu.

Agar lebih mudah, kamu bisa menjawab beberapa pertanyaan di bawah ini:

  • Apa yang sebenarnya ingin saya dapatkan?
  • Mengapa saya ingin mendapatkan hal tersebut?
  • Apa saja persiapan yang perlu dilakukan?
  • Apa saja hambatan yang mungkin terjadi?
  1. Measurable (Terukur)

Selanjutnya, tetapkan deretan tugas dan check point untuk menuju goal yang telah disusun.

Supaya lebih memahami, jawablah pertanyaan berikut:

  • Bagaimana saya mengukur tingkat kemajuan dari goal tersebut?
  • Bagaimana saya tahu target iklan tersebut sudah tercapai, kurang sempurna, stagnan, atau menyimpang?
  1. Achievable (Dapat Dicapai)

Mimpi boleh besar dan target memang wajib menantang, tetapi harus tetap memungkinkan untuk terwujud.

Goal yang realistis tentu berpengaruh pada besarnya biaya iklan, model iklan yang dijalankan, dan strategi yang dipilih.

Contoh sederhana, sebagian sales properti kerapkali menganggap menjalankan iklan penjualan rumah sudah cukup untuk menggaet pembeli.

Padahal, berjualan properti tidaklah sama dengan menjajakan sayuran di pasar.

Orang-orang butuh memikirkan secara masak untuk membeli sebuah rumah. Di samping mempertaruhkan dompet mereka, faktor spesifikasi rumah dan lingkungan pun jadi bahan pertimbangan.

Dalam hal ini, memperoleh closing dari satu campaign penjualan bukanlah target yang bisa dicapai.

Ini berarti ada strategi dan taktik lain yang perlu dijalankan.

Untuk memudahkan, cobalah menjawab pertanyaan berikut:

  • Bagaimana goal ini dapat tercapai?
  • Apa saja langkah-langkah rasional yang harus saya ambil?
  1. Relevant (Relevan)

Tahap berikutnya, pastikan tujuan beriklan ini relevan.

Relevan terhadap apa?

Tingkat relevansi yang dimaksud bisa beragam.

Apakah iklan relevan dengan misi perusahaan secara umum, sesuai dengan target marketing jangka panjang, selaras dengan sumber daya yang dimiliki, atau seirama dengan waktu dan kondisi saat ini.

Lihatlah pertanyaan di bawah dan cobalah jawab demi menjamin target kita sudah relevan:

  • Apakah ini target yang layak diperjuangkan?
  • Apakah ini waktu yang tepat untuk mengejarnya?
  • Apakah saya mempunyai sumber daya yang cukup?
  • Apakah goal ini sejalan dengan tujuan jangka panjang saya?
  1. Time-bound (Tenggat Waktu)

Mimpi tanpa batas waktu yang tegas hanyalah angan-angan belaka.

Dengan tenggat waktu yang jelas, kita akan tahu di mana dan kapan harus memulai.

Selain itu, ketiadaan time-bound justru membuat kita merasa tidak ada urgensi dan motivasi untuk mencapai goal tersebut.

Lagi pula, iklan yang berjalan terlalu lama tanpa benar-benar menghasilkan konversi malah memperbesar beban biaya marketing, kan?

Jawablah sederet pertanyaan berikut guna memastikan tenggat waktu dari objective campaign kita:

  • Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tujuan ini?
  • Kapan target ini dikatakan selesai/tercapai?
  • Kapan saya akan mulai mengerjakan goal ini?

Target beres, baru kita beralih ke step selanjutnya.

Goal iklan ini akan menjadi dasar dalam penentuan customer persona, memilih channel yang akan dipakai, menyusun rencana funneling, hingga merancang customer journey.

Kalau masih bingung, yuk bebas konsultasi bareng Mastah.id. Di sini kami tidak hanya membantu digital marketing Anda, tetapi juga membuka diskusi demi mencapai target pemasaran yang benar-benar diinginkan.

Facebook Ads 101: Kenapa Harus Beriklan di Facebook?

Facebook Ads 101: Kenapa Harus Beriklan di Facebook?

Mau meningkatkan penjualan, membangun awareness, atau mendatangkan traffic lebih banyak untuk bisnis kita dalam waktu relatif cepat dan jelas data pengukuran evaluasinya?

Facebook Ads bisa jadi solusi terbaik.

Facebook telah menjadi platform media sosial terbesar di dunia.

Di sinilah rumah bagi 500 ribu pengguna baru setiap hari, dengan rata-rata 6 profil anyar muncul setiap detiknya.

Per Februari 2021 kemarin, Facebook juga mengklaim bahwa ada sekitar 3,3 miliar pengguna yang aktif mengakses aplikasi mereka setiap bulannya.

Di Indonesia sendiri, jumlah penggunanya telah mencapai lebih dari 140 juta user.

jasa-digital-marketing

Total pengakses yang luar biasa tersebut tentu merupakan peluang bagi para pebisnis.

Namun, jumlah pengguna bukanlah satu-satunya alasan.

Setidaknya, ada 5 alasan mengapa para pebisnis dan marketer “haram”hukumnya mengabaikan Facebook Ads!

 

  1. Hasil yang Efektif

Keefektifan iklan di Facebook tidak lepas dari kemampuan robot mereka membaca data sosial dan kebiasaan penggunanya.

Ada dua tipe data besar yang menjadi acuan machine learning Facebook.

Pertama, data geografis. Terdiri dari negara pengguna, jenis kelamin, usia, bahasa, pendidikan, status hubungan, pekerjaan, dan masih banyak lagi.

Kedua, data psikografis. Meliputi minat atau interest, perilaku atau behaviour, dan sebagainya.

Di samping itu, Facebook juga terhubung dengan aplikasi dan media sosial lain guna merekam tingkah laku user secara lebih valid.

Semakin tepat dan spesifik target pasar yang dibidik, maka semakin efektif pula iklan yang dihasilkan melalui Facebook.

 

  1. Format Lengkap dan Sesuai Kebutuhan

Dasbor Facebook Ads menyediakan banyak sekali pilihan objective yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan bisnis kita.

Secara garis besar, ada 3 jenis campaign objective yang ditawarkan.

Awareness, yaitu kampanye atau iklan yang berfungsi memancing perhatian konsumen sebanyak-sebanyaknya terhadap brand atau produk kita.

Consideration, yaitu jenis iklan yang berfungsi menarik calon konsumen ke dalam circle bisnis kita.

Misalnya dengan membangun interaksi/engagement, menonton video, atau mengunjungi web.

Conversion, yaitu iklan yang mengarahkan konsumen untuk segera melakukan konversi.

Contohnya, menghubungi nomor admin untuk membeli barang yang kita iklankan.

 

  1. Mudah Digunakan dan Bisa Dipelajari

Sekompleks apa pun fitur di dalamnya, nyatanya siapapun dapat mempelajari Facebook Ads.

Tampilannya sederhana dan bahasanya pun mudah dipahami. Facebook sendiri juga menyediakan panduan yang lengkap.

Cukup dengan beberapa klik saja, kita sudah bisa menjalankan iklan di Facebook maupun Instagram.

 

  1. Cepat dan Mudah Diukur

Klik sana, klik sini.

Asalkan seluruh materi kampanye sudah siap, iklan pun dapat segera dijalankan.

Ada review sedikit memang dari Facebook, tapi biasanya tidak memakan waktu lama.

Setelah iklan bekerja, hasilnya pun dapat kita lihat secara real time dan diukur saat itu juga.

Facebook telah menyediakan data penting seperti besaran cost per click (CPC), result, content views, dan sebagainya sebagai bahan evaluasi bagi si pengiklan.

 

  1. Bisa Dimulai dari Budget Minimal

Bisnis kecil maupun korporasi besar sama-sama dapat beriklan di Facebook.

Kapanpun, dengan budget sekecil berapapun.

Sebuah kampanye dapat dijalankan mulai dari puluhan ribu per hari.

Ketika berhasil mendapatkan winning campaign atau iklan dianggap menguntungkan, anggaran tersebut pelan-pelan bisa kita perbesar.

 

Ada banyak cara untuk mendulang eksposur yang lebih besar bagi bisnis kita dan memperoleh pelanggan baru.

Dan Facebook Ads adalah salah satu jalannya.

Kalau masih bingung, yuk bebas konsultasi bareng Mastah.id. Barangkali bisnis Anda perlu scalling up melalui optimasi Facebook Ads. Ciayo!