7 Langkah Praktis Membuat Buyer Persona

7 Langkah Praktis Membuat Buyer Persona

Berbicara tentang target audiens, biasanya kita tidak lepas dari aktivitas menyusun buyer persona.

Buyer persona merupakan representasi fiksi dari konsumen ideal yang dibangun berdasarkan data empiris dan karakteristik demografis, psikografis, serta perilaku.

Ini membantu para pebisnis dalam memahami siapa pelanggan potensial mereka, apa yang orang-orang itu butuhkan, dan bagaimana menjangkau mereka secara efektif.

Bagaimana cara membuat buyer persona?

Berikut ini 7 langkah dan panduan praktis yang bisa Anda terapkan!

Langkah-Langkah Membuat Buyer Persona

  1. Mulailah dengan Riset Mendalam

Sebelum Anda menyusun buyer persona, lakukan penelitian mendalam untuk mengumpulkan data yang relevan. Sumber data dapat meliputi survei pelanggan, analisis perilaku online, wawancara, dan data historis pembelian.

Melalui pemahaman yang kuat tentang audiens Anda, Anda dapat membuat buyer persona yang lebih akurat.

  1. Identifikasi Segmen Pelanggan

Pisahkan pelanggan Anda ke dalam segmen berdasarkan karakteristik umum seperti demografi, psikografi, dan perilaku atau kebiasaan.

Hal ini membantu Anda menyusun buyer persona yang lebih spesifik dan terfokus.

  1. Penciptaan Profil Detail

Setelah mengidentifikasi segmen, mulailah membuat profil buyer persona yang detail. Profil ini harus mencakup nama, foto, usia, jenis kelamin, pekerjaan, dan informasi demografis lainnya.

Buyer persona bukan hanya tentang statistik, ini tentang menciptakan karakter yang hidup.

  1. Tinjau Psikografi dan Preferensi

Pahami nilai-nilai, minat, dan preferensi konsumen.

Apakah mereka lebih suka berbelanja secara online atau offline? Apakah mereka lebih mementingkan kualitas atau harga? Tinjau psikografi untuk memahami bagaimana mereka memandang dunia dan apa yang menjadi prioritas dalam hidup mereka.

  1. Identifikasi Tantangan dan Tujuan

Apa yang menjadi tantangan utama bagi konsumen Anda? Apa tujuan dan aspirasi mereka?

Identifikasi tantangan dan tujuan ini akan membantu Anda menyusun pesan pemasaran yang lebih tepat sasaran serta menghadirkan produk atau layanan yang lebih sesuai.

  1. Gambarkan Perilaku Pembelian

Gambarkan langkah-langkah yang diambil buyer persona selama proses pembelian. Mulai dari menyadari kebutuhan hingga mengambil keputusan pembelian.

Pemahaman yang mendalam tentang perilaku pembelian akan memudahkan Anda menyusun strategi pemasaran yang sesuai dengan setiap tahapan.

  1. Validasi dengan Tim Penjualan dan Layanan Customer

Sebelum menganggap buyer persona selesai, dapatkan umpan balik dari tim penjualan dan layanan pelanggan.

Tim ini memiliki wawasan praktis yang berharga tentang pelanggan. Langkah validasi juga memastikan bahwa buyer persona sesuai dengan realitas lapangan.

Contoh Kasus: Membuat Buyer Persona yang Sukses

  1. Perusahaan Fashion Online XYZ

Buyer Persona: Ratna, Profesional Muda dan Trendy

  • Demografi: Wanita, usia 28, bekerja di bidang pemasaran.
  • Psikografi: Aktif di media sosial, selalu mencari tren fashion terbaru.
  • Perilaku Pembelian: Suka berbelanja secara online, tertarik pada merek yang peduli lingkungan.

Langkah yang Diambil

  • Membuat kampanye (campaign) pemasaran sosial yang menggambarkan gaya hidup dan tren fashion terbaru.
  • Menyoroti keberlanjutan dan tanggung jawab sosial brand untuk menarik perhatian Ratna.
  • Menyesuaikan pengalaman belanja online untuk memudahkan pencarian dan pembelian produk.
  1. Perusahaan Jasa Travel Umroh ABC

Buyer Persona: Aisyah, Calon Jamaah Umroh yang Penuh Antusias

  1. Identifikasi Demografi
  • Usia: 45 tahun
  • Jenis Kelamin: Perempuan
  • Pendidikan: Sarjana
  • Pekerjaan: Pengusaha
  1. Psikografi dan Preferensi
  • Agama: Islam
  • Minat: Kegiatan keagamaan, belajar lebih dalam tentang sejarah Islam
  • Preferensi: Memilih jasa travel umroh yang memberikan pengalaman keagamaan yang mendalam.
  1. Tantangan dan Tujuan
  • Tantangan: Kurangnya pengetahuan tentang rute perjalanan umroh, ingin menjalankan ibadah dengan tenang tanpa stres logistik.
  • Tujuan: Mengalami momen spiritual yang mendalam, menjalankan ibadah umroh dengan khusyuk, dan memiliki pengalaman berharga.
  1. Perilaku Pembelian
  • Mencari informasi umroh melalui media sosial, forum online, dan referensi dari teman seiman.
  • Keputusan pembelian dipengaruhi oleh reputasi agen umroh, pelayanan yang ramah, dan paket yang mencakup layanan terbaik.
  1. Pengalaman Umroh Sebelumnya
  • Belum pernah melaksanakan umroh sebelumnya.
  • Memiliki ekspektasi untuk mendapatkan pengalaman yang tidak hanya fokus pada aspek logistik tetapi juga memberikan nuansa spiritual yang kuat.
  1. Pemanfaatan Teknologi
  • Aktif menggunakan media sosial dan platform online untuk mendapatkan informasi dan berbagi pengalaman.

Langkah yang Diambil

  • Membuat kampanye pemasaran yang menekankan pengalaman spiritual, kenyamanan, dan ketenangan bagi calon jamaah seperti Aisyah.
  • Menyediakan informasi rinci tentang rute perjalanan, prosedur umroh, dan panduan langkah-demi-langkah untuk membantu Aisyah merencanakan perjalanan dengan lebih baik.
  • Menawarkan paket yang tidak hanya mencakup aspek logistik tetapi juga program keagamaan yang terstruktur untuk memenuhi tujuan spiritual Aisyah.
  • Menciptakan tim layanan pelanggan yang dapat memberikan informasi secara personal, membantu menjawab pertanyaan Aisyah, dan memberikan dukungan sepanjang proses umroh.
  • Terlibat aktif di media sosial dengan membagikan cerita sukses calon jamaah sebelumnya, testimoni, dan informasi bermanfaat tentang umroh.

Dua studi kasus di atas menunjukkan bagaimana buyer persona dapat membimbing keputusan strategis yang memberikan dampak positif pada keterlibatan pelanggan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *