5 Tools SEO Gratis untuk Riset Kata Kunci, Cocok buat Pemula!

5 Tools SEO Gratis untuk Riset Kata Kunci, Cocok buat Pemula!

Kata kunci atau keyword ibarat nyawa bagi optimasi SEO (search engine optimization). Dengan kata kunci yang tepat, SEO pun dapat hidup dan mampu mendorong halaman website kita ke page one Google.

Bagaimana mencari keyword yang cocok?

Berikut ini Mastah.id akan merekomendasikan 5 tools gratis yang bisa membantu kamu menemukan kata kunci yang tepat. Yuk, simak!

  1. Google Keyword Planner

Riset kata kunci nggak mungkin lepas dari tool paling populer ini. Bukan hanya gratis, Google Keyword Planner juga mudah digunakan. Cocok sekali buat kamu yang baru pertama kali bermain SEO.

Hasil yang keluar pun sangat memuaskan. Kamu dapat melihat volume pencarian kata kunci tertentu dalam satu bulan maupun tingkat kesulitan kompetisinya. Jika sudah pernah beriklan di Google Ads, data yang muncul biasanya jauh lebih detail lagi.

  1. SEMRush

Tool SEO gratis selanjutnya datang dari perusahaan asal Massachusetts, Amerika Serikat.

Saat mengetikkan kata kunci di Keyword Overview, kita akan diperlihatkan berbagai informasi seputar jumlah pencarian, keyword difficulty (KD), cost-per-click (CPC), variasi kata kunci, hingga pertanyaan terkait.

Menariknya, SEMRush pun memiliki fitur Keyword Gap. Ketika kamu memasukkan website kompetitor, SEMRush akan mengaudit kata kunci yang sering dipakai oleh situs tersebut.

  1. Ubersuggest

Pakarnya pakar SEO, Neil Patel, turut menghadirkan salah satu tools SEO gratis terbaik di dunia. Ubersuggest namanya.

Fitur di dalam tool ini terbilang lengkap. Mulai dari nilai performa domain, laporan kinerja SEO dari masing-masing halaman website, rekomendasi keyword, bahkan data backlink dari situs tertentu. Lumayan buat belajar strategi SEO dari kompetitor, hehe.

  1. Ahrefs Keyword Generator

Tools satu ini merupakan pesaing apple-to-apple dengan SEMRush. Kamu bisa memperoleh hasil analisis suatu kata kunci dan website secara mendalam. Selain volume pencarian, Ahrefs juga menawarkan 100 kata kunci rekomendasi yang dapat dipakai untuk menentukan long-tail keyword.

  1. KWFinder

Apabila kamu masih awam atau termasuk orang yang nggak mau ribet terhadap teknik SEO, maka KWFinder adalah pilihan yang tepat.

Tools ini meyakini bahwa SEO bukanlah rocket science. Tidak perlu terlalu menjadi ahli untuk memahami bagaimana SEO bekerja. Yang terpenting, teruslah konsisten membuat tulisan dengan kata kunci yang persaingannya rendah, tetapi mempunyai pencarian yang tinggi.

Karena itu, tampilan platform ini pun cukup sederhana. Tinggal masukkan kata kunci tertentu, KWFinder akan segera memberikan rekomendasi untukmu.

Nggak selamanya yang gratis itu murahan, 5 tools SEO berikut ini berhasil membuktikannya. Selamat mencoba!

4 Elemen Landing Page Sederhana

4 Elemen Landing Page Sederhana

Banyak orang menyangka, bisnis itu wajib punya website.

Nggak salah, sih. Dengan website, kita bukan sekadar jualan produk, melainkan bisa sekaligus mengedukasi dan memperoleh data calon pembeli.

Tapi biasanya bikin website itu lama dan butuh biaya banyak.

Karenanya, para pebisnis mulai beralih dari membuat website, jadi “hanya” membangun Landing Page atau halaman penjualan (Sales Page).

Landing Page punya banyak keunggulan tersendiri. Di antaranya proses pembuatan yang relatif mudah dan cepat, semua informasi produk dapat disajikan dalam satu halaman, serta wadah yang tepat ketika menjalankan Facebook dan Instagram ads.

Hmmm…

Bagaimana ya membuat landing page yang baik itu?

Setidaknya ada 4 elemen dasar yang harus ada dalam landing page bisnis kamu. Berikut ulasannya!

Bagian #1: Apa

Di bagian ini, utarakan siapa kamu dan produk atau jasa yang ditawarkan.

Berikan penjelasan secara lugas. Bila perlu, tambahkan foto produk.

Awali bagian dengan memberi Headline, lalu sambung dengan sub-headline.

Bentuk headline bisa bermacam-macam. Misalnya, memakai format pertanyaan:

Apakah Anda mau menurunkan berat badan dalam 7 hari?

Apakah Anda siap menjadi jutawan hanya dengan 3 langkah berikut?

Kamu juga bisa mencoba format pernyataan (statement), bercerita, maupun bentuk lain yang menerangkan nama dari produk kita.

Bagian #2: Kenapa

Selanjutnya, jabarkan mengapa orang-orang harus membeli produk atau jasa yang kamu tawarkan.

Pada bagian ini, kamu bisa bercerita mengenai:

  • Fitur-fitur yang terdapat di produk tersebut.
  • Kualitas produk yang dijual.
  • Kenapa produk kamu lebih unggul dibandingkan kompetitor.
  • Dampak bagi konsumen setelah membeli produk kamu.
  • Masalah apa yang dapat diselesaikan melalui produk itu.

Fitur dan manfaat produk, itu intinya.

Bagian #3: Harus

Biasanya, bagian ini disebut juga dengan OFFER.

Mereka yang sudah paham mengapa harus membeli produk kamu, pasti mau tahu dong berapa biaya yang akan dikeluarkan.

So, pertajamlah bagian ini.

Dengan begitu, pelanggan semakin paham konsekuensi yang diperoleh ketika mereka “berkorban” sesuatu bagi bisnismu.

Contohnya:

  • Kalau kamu jualan, pelanggan wajib tahu ada uang yang mesti dikucurkan.
  • Kalau kamu menawarkan lead magnet, pelanggan tahu bahwa mereka harus menyerahkan alamat email.
  • Kalau kamu meminta orang untuk instal aplikasi, pelanggan sadar bahwa mereka akan mengeluarkan kuota dan melakukan sign up.

Bentuk dari Offer ini juga bermacam-macam, antara lain:

  • Harga coret-coret
  • Garansi
  • Bonus
  • Paket bundling
  • Testimonial
  • Scarcity (diskon berakhir pada tanggal sekian, senin harga naik, stok tinggal X, dan sebagainya)

Nggak ada bonus dan garansi? Minimal banget kamu mencantumkan harga.

Bagian #4: Bagaimana

Sudah tahu produk beserta keunggulannya.

Sudah tahu harga dan penawaran bonusnya.

Kemudian apa?

Jangan lupa bikin CTA alias Call-to-Action.

Jelaskan dengan singkat dan mudah bagaimana pelanggan dapat memperoleh produk kamu. Contohnya:

  • Buatkan tombol “order” yang terhubung dengan CS melalui Whatsapp
  • Ajak pelanggan mengisi form, dan sediakan form untuk mengisi nama dan alamat email

Dengan empat komposisi di atas, kamu sudah bisa membuat landing page yang simpel dan menjual. Agar semakin banyak trafik yang masuk, iklankan lewat Mastah.id yuuk.

Strategi Hero-Hub-Hygiene untuk Membuat Content Marketing yang Ngangenin

Strategi Hero-Hub-Hygiene untuk Membuat Content Marketing yang Ngangenin

Bingung bagaimana membuat content marketing yang dilirik banyak orang dan selalu ditunggu kehadirannya?

Sekitar tahun 2013, Google memperkenalkan sebuah strategi untuk mengembangkan channel Youtube yang sukses menggaet penonton.

Strategi tersebut dikenal dengan konsep Hero, Hub, dan Hygiene.

Meski awalnya diterapkan dalam pembuatan video Youtube, strategi ini kemudian banyak diimplementasikan pada beragam jenis content marketing.

Tidak terbatas pada konten video.

Tidak terbatas pada satu macam platform.

Hero, Hub, Hygiene Model

Dalam menjalankan strategi ini, seorang creator harus membuat tiga jenis konten yang berbeda.

Masing-masing konten memiliki goal yang berbeda pula.

Ketika ketiganya dikombinasikan, content marketing yang kamu buat akan bekerja optimal untuk menjangkau audiens sebanyak-banyaknya, menjaga engagement dengan para follower, serta memperoleh penggemar baru.

Alhasil, konsep yang dirilis Google dalam The Youtube Creator Playbook for Brands ini bukan hanya dipakai demi membuat konten yang viral. Namun, juga bisa dimanfaatkan untuk membangun komunitas dan teknik pemasaran jangka panjang.

HERO CONTENT

Konten Hero ibarat sebuah panggung besar.

Tipe konten ini ditujukan untuk meraup penonton dalam jumlah besar. Dia harus sesuatu yang luar biasa. Menggebrak. Menarik masyarakat untuk melihat dan membicarakannya.

Seringkali, menciptakan konten Hero memerlukan sumber daya yang banyak. Baik waktu, tenaga, maupun pendanaan. Konten ini butuh direncanakan secara masak.

Tidak harus mahal, tapi berpotensi viral.

Karenanya, Hero content biasanya hanya muncul satu atau dua kali setahun.

Contoh konten Hero yang terkenal ialah proyek gila Red Bull yang mengirim Felix Baumgartnet ke luar angkasa. Dalam video di bawah ini, Felix lalu lompat ke Bumi hingga memecahkan rekor untuk terjun bebas tertinggi di dunia.

Aksi di luar nalar tersebut berhasil ditonton oleh lebih dari 45 juta viewers.

HUB CONTENT

Sesuai namanya, ini adalah konten penghubung.

Konten yang merawat interaksi dengan followers kita.

Hub content umumnya dibuat secara reguler, misalnya setiap pekan atau bahkan setiap hari. Orang-orang senantiasa menantikan ‘episode’ selanjutnya.

Berbeda dengan Hero content, jenis konten ini tidak bertujuan untuk viral atau merangkul massa dalam jumlah besar. Konten Hub berfungsi untuk menjaga hubungan dengan para penggemar.

Contohnya, kamu bisa membuat serial drama, tutorial make-up harian, bincang santai mingguan, dan masih banyak lagi.

Channel Nussa Official yang bercerita tentang kehidupan Nussa dan Rara adalah contoh Hub content yang tayang pekanan, yakni setiap hari Jumat jam 04.30 WIB.

HYGIENE CONTENT

Jika konten Hub adalah sesuatu yang BOOM, konten Hub menceritakan sesuatu, maka konten Hygiene berperan untuk menjawab pertanyaan.

Konten ini berupaya melayani orang-orang yang sedang mencari sesuatu.

Bentuknya beragam. Bisa video, blog, maupun infografis.

Hygiene content biasanya diproduksi lebih sering dibandingkan konten Hub. Frekuensi pembuatannya mirip dengan konten Hub.

Di sini, kamu bisa berbagi tips mengenai berternak lele, panduan membuat iklan di Facebook dan Instagram, maupun cara memilih jodoh dalam Islam. Sesuaikan saja dengan niche produkmu.

Kanal aquinaldoadrian berikut merupakan contoh bagaimana membuat Hygiene content. Di dalamnya berisikan video-video mengenai outift yang biasa dicari kalangan milenial.

MENGGABUNGKAN KONTEN 3H

Bisakah ketiganya dikombinasikan?

Tentu sangat bisa. Ketiga konten tersebut justru saling melengkapi untuk menggaet audiens, berinteraksi, sampai mereka menjadi konsumen loyal dari produk kita.

Contoh…

Rencanakan sebuah konten Hero berupa video iklan dengan konsep unik dan berpotensi viral.

Sembari menyiapkan konten tersebut, hadirkan konten Hub yang berbicara mengenai siapa kamu, apa yang dijual, manfaat dari produk, atau hal-hal yang menarik.

Luncurkan pula konten Hygiene untuk mengedukasi pelanggan. Kombinasikan bentuknya dalam format video, artikel blog, postingan di Instagram dan Facebook, atau konten TikTok. Berikan audiens serangkaian informasi bermanfaat yang tentunya masih relevan dengan niche bisnis kita.

Sudah dapat bayangan?

Semoga artikel ini bermanfaat dan selamat mencoba!

Google Ads vs Facebook Ads; Mana yang Lebih Cocok untuk Produk Saya?

Google Ads vs Facebook Ads; Mana yang Lebih Cocok untuk Produk Saya?

Dalam dunia digital marketing, kita tentu mengenal dua metode paid marketing yang paling populer. Yaitu, Google Ads dan Facebook Ads.

Meskipun sama-sama iklan berbayar, keduanya memiliki karakteristik yang berbeda. Karena itulah, ada produk yang cocok diiklankan di Google, tapi kurang tepat di Facebook maupun Instagram. Begitu pula sebaliknya.

Bahkan ada pula produk yang bisa laku keras di kedua platform tersebut sekaligus.

Hmmm…

Produk saya lebih baik diiklankan di mana, ya? Yuk, kenali dulu 3 perbedaan Google ads dan Facebook ads berikut ini!

  1. Pedagang Pasar vs Penjual Sayur Keliling

Beriklan di Google ibarat berdagang di pasar. Kita membuka kios, menjajakan barang, lalu menunggu pembeli datang.

Mereka yang pergi ke pasar tentulah orang-orang yang serius mencari serta ingin membeli sesuatu.

Begitu pun di Google. Ketika seseorang mengetik kata kunci, search engine tersebut akan menampilkan website atau landing page yang kita iklankan. Tingkat closing di Google ads biasanya lebih tinggi karena mereka yang datang memang benar-benar sedang mencari atau membutuhkan produk yang dimaksud.

Sebaliknya, beriklan di Facebook mirip seperti penjual sayur keliling. Kita berjalan-jalan menawarkan barang dagangan, berharap orang-orang mengenal dan membeli produk kita.

Ada yang menolak?

Ya, wajar. Toh, tidak semua orang membutuhkan produk atau jasa kita. Karena itulah, penting untuk mengenali kampung mana saja yang dihuni banyak pembeli potensial. Tidak asal berkeliling ke semua jalan dan kompleks perumahan.

  1. Penayangan dan Metriks

Google beruntung karena ekosistemnya telah terbentuk secara matang. Iklan Anda bisa tampil di jaringan yang cukup luas. Bukan hanya di pencarian Google, melainkan juga merambah ke Youtube, Gmail, Maps, hingga aplikasi pihak ketiga.

Di samping, penargetan audiens dan laporan mengenai metriks iklan juga terbilang kompleks. Anda dapat memanfaatkan Google Keyword Planner dan Google Analytics untuk menemukan opsi target market yang lebih spesifik.

Adapun sistem trackingnya sudah terintegrasi dengan Google Tag Manager.

Dalam segi pelaporan, Facebook Ads pun menghadirkan pengukuran yang sama baiknya. Dashboard iklan Facebook telah menyediakan berbagai informasi mengenai impresi iklan, jangkaun, jumlah link click, biaya yang dikeluarkan, dan masih banyak lagi.

Sedangkan penayangan iklan tersebar di ekosistem yang terdapat dalam aplikasi Facebook dan Instagram.

  1. Tujuan Beriklan

Karena sifatnya yang rutin “berkeliling mencari konsumen”, Facebook Ads tepat digunakan untuk meningkatkan brand awareness dan mengedukasi calon pelanggan.

Apalagi jika produk Anda terbilang baru. Atau, belum banyak orang yang mengerti bahwa produk Anda menyelesaikan masalah mereka.

Tentu saja, Anda juga berpeluang memperoleh konversi dari Facebook Ads.

Berbeda dengan Facebook, Google Ads merupakan tempat untuk mendapatkan lead/kontak dan konversi secara langsung.

Cukup buatlah sebuah website, kemudian jalankan iklan. Sisanya, Anda menunggu orang datang setelah mereka mengetikkan keyword yang relevan dengan website tersebut.

Kesimpulan

Berdasarkan ulasan singkat di atas, sulit mengatakan mana yang lebih baik antara Google Ads dan Facebook Ads. Setiap platform memiliki keunikannya masing-masing.

Sebab itu, penting untuk Anda menjawab pertanyaan berikut sebelum memutuskan beriklan:

  • Apa tujuan dari iklan produk kita?
  • Target pembeli seperti apa yang kita tuju?
  • Seberapa besar anggaran iklan yang tersedia?

Dengan mempertimbangkan hal di atas, nantinya kita dapat menyimpulkan apakah akan beriklan di Google, di Facebook, atau keduanya sekaligus.

Nggak mau pusing memikirkan Google Ads atau Facebook Ads? Percayakan saja iklan Anda pada Mastah.id. Anda yang kembangkan produk, kami yang akan memasarkannya!

5 Alasan Pentingnya Blog untuk Bisnis Anda

5 Alasan Pentingnya Blog untuk Bisnis Anda

Terkadang, pelaku usaha menganggap bahwa memiliki website bisnis saja sudah cukup. Fenomena ini bisa dipahami, mengingat sebagian dari kita masih kurang melihat digital marketing sebagai sebuah proses yang utuh. Asalkan punya website, rasanya sudah cukup.

Sejatinya, tidak sedikit hal yang bisa dieksplorasi di dalam website. Salah satunya membangun blog sebagai strategi marketing jangka panjang.

Di samping memberikan edukasi terkait produk maupun jasa yang ditawarkan, kumpulan artikel juga dapat menaikkan traffic website kita hingga muncul di page one Google.

Masih ada banyak lagi manfaat membuat blog untuk website bisnis kita. Berikut ini kami sajikan 5 di antaranya!

  1. Membidik Potential Market

Google ibarat “surga” bagi penjual yang mencari pelanggan potensial. Mengapa demikian? Masyarakat kini sangat bergantung pada search engine untuk menemukan sebuah informasi. Termasuk produk atau jasa yang dapat menjadi solusi bagi permasalahan mereka.

Orang-orang ini merupakan calon pembeli yang potensial.

Mereka bukan tidak mungkin menemukan konten blog Anda. Membaca artikel, teredukasi, kemudian mengenal siapa dan apa yang Anda jual.

Semakin sering blog Anda diklik dan menjawab masalah pasar, maka konten artikel tersebut akan semakin bertahan lama di Google dan mengundang lebih banyak lagi potential market yang memiliki persoalan serupa.

  1. Meningkatkan Kunjungan Website

Bayangkan Anda mempunyai toko di pinggir jalan, tapi nggak ada satu pun orang yang mampir. Apakah penjualan bisa meningkat?

Begitulah website yang sepi dari pengunjung. Jangankan terjadi konversi, orang-orang bahkan belum tentu mengenal produk Anda dan manfaatnya bagi mereka.

Konten blog punya andil dalam mendongkrak trafik website. SEO Tribunal mencatat, bisnis yang memiliki blog biasanya menerima 55 persen kunjungan lebih banyak ke website mereka. Blog bisnis pun rata-rata 434 persen lebih sering terindeks oleh Google.

  1. Tampil Lebih Ahli dan Profesional

Bikin toko online fashion, kok CS-nya nggak paham jenis-jenis bahan pakaian? Jualan alat elektronik kok bingung ketika pelanggan komplain ada kerusakan tertentu?

Konten-konten blog bisa mencegah anggapan tersebut muncul. Melalui serangkaian artikel berkualitas, pelanggan akan menilai Anda sebagai bisnis yang reputasinya baik dan memahami betul-betul apa yang sedang ditawarkan ke pasar.

Secara tidak langsung, blog dapat membuat Anda tampak profesional. Dengan sendirinya, kepercayaan konsumen pun turut meningkat.

  1. Jadi Lebih Dekat dengan Pelanggan

Manfaat paling nyata dari blog yang edukatif adalah Anda menjadi lebih dekat dengan calon konsumen.

Mereka tidak lagi merasa sebagai orang-orang yang hanya diperas dompetnya. Namun, juga menjadi bagian dari proses bisnis kita. Anda dapat meminta mereka berbagi ide konten, mengadakan fun survey, membuat QnA, hingga wawancara mengenai pengalaman konsumen selama berinteraksi dengan brand kita.

Dari sekumpulan pelanggan yang mulai loyal, kita bahkan bisa membangun komunitas sesuai dengan niche produk Anda.

  1. Investasi Jangka Panjang

SEO (search engine optimization) selalu dikenal sebagai strategi marketing jangka panjang. Begitu pula dengan blog sebagai salah satu elemen penting dalam SEO. Dampaknya bagi bisnis mungkin tidak langsung terlihat, tetapi manfaatnya bisa dirasakan di masa mendatang.

Baik trafik, reputasi, lead atau kontak yang masuk, hingga komunitas diperoleh dalam waktu yang tidak singkat. Butuh kesabaran dan keuletan. Apabila konsisten memperbarui konten, blog bisa membuat bisnis Anda bertahan lama, setidaknya di dunia digital.

Tidak perlu terlalu terburu-buru. Bisnis itu bukan lomba sprint, tetapi marathon yang memerlukan napas panjang.

Panduan Lengkap Membuat Instagram Ads bagi Pemula

Panduan Lengkap Membuat Instagram Ads bagi Pemula

Sebagai salah satu media sosial terbesar, dengan pengguna aktif 1 milyar per bulan, Instagram menjadi pilihan banyak orang untuk berbisnis. Berbagai akun online shop hadir menawarkan dan mempromosikan barang dagangan mereka.

Saling berlomba menggaet follower, saling berlomba pula mendongkrak penjualan.

Di antara cara efektif berjualan di Instagram ialah dengan memasang iklan. Kita mengenalnya dengan sebutan Instagram Ads.

Tidak ada salahnya mengeluarkan sedikit uang untuk membantu meningkatkan exposure bisnis kita. Terlebih, Instagram Ads juga berguna untuk meningkatkan penjualan dan menjaring calon pembeli lebih banyak yang relevan dengan target pasar kita.

Bagaimana cara membuat Instagram Ads yang tepat?

Berikut ini tutorial lengkapnya untuk pemula yang bisa kamu coba!

  1. Gunakan Facebook Ads Manager

Kesalahan umum advertiser pemula adalah beriklan langsung di aplikasi Instagram. Tepatnya pada fitur PROMOTE yang ada di bawah konten atau postingan kita. Akibatnya, kita sekadar mengangkat sebuah konten, bukan benar-benar menjual produk.

Alih-alih demikian, gunakanlah Facebook Ads Manager. Di dalamnya terdapat pengaturan yang lebih lengkap dan dashboard yang memuat metriks iklan secara lebih detail.

Itu artinya, selain membuat akun di Instagram, buat pula halaman bisnis kamu di Facebook.

  1. Tentukan Objective Campaign

Iklan dalam Facebook maupun Instagram Ads dikenal pula dengan istilah campaign. Sebelum membuat iklan, tentukan terlebih dahulu objective (tujuan) dari campaign kita.

Facebook menyediakan pilihan objective campaign sebagai berikut:

  • Brand Awareness
  • Local Awareness
  • Reach
  • Traffic
  • Engagement
  • App Installs
  • Video Views
  • Lead Generation
  • Conversions
  • Product Catalog Sales
  • Store Visits

Selanjutnya, Facebook akan membantu kita mengatur format iklan, bidding options, dan auto-optimization sesuai dengan objective yang dipilih. Sebagai pemula, kamu boleh mengabaikan bagian ini, cukup memilih objective yang sesuai saja.

  1. Tulis Judul untuk Campaign

Judul campaign berfungsi untuk membedakan antara campaign satu dengan campaign lainnya. Kamu bukan hanya mau sekali saja kan membuat iklan?

Jangan lupa tambahkan tanggal dimulainya campaign untuk memperkirakan berapa lama data iklan diperlukan.

Contoh judul campaign:

29072021_Conversions_Produk 1

29072021 menunjukkan tanggal campaign dimulai, yaitu 29 Juli 2021.

Conversions berarti jenis objective yang dipilih.

Produk 1 adalah nama produk yang sedang diiklankan.

Pada langkah ini, tentukan juga besar anggaran iklan kamu. Demi mengoptimalkan iklan, sebaiknya jangan memasukkan anggaran di bawah Rp 100 ribu per hari.

  1. Pastikan Target Audiens

Bagian ini merupakan elemen penting dalam memasang iklan di Instagram. Jika kurang tepat, iklan justru akan menyasar orang-orang yang sebenarnya tidak membutuhkan produk atau jasa kita. Penjualan pun tidak meningkat sehingga iklan jadi boncos.

Audiens ditetapkan berdasarkan:

  • Lokasi. Misalnya, Provinsi DKI Jakarta atau kota yang lebih spesifik seperti Cirebon, Malang, dan sebagainya.
  • Usia, mulai dari 18 sampai 65 tahun ke atas.
  • Jenis kelamin, bisa hanya laki-laki, perempuan, atau keduanya.
  • Bahasa yang biasa digunakan oleh target pasar kita.
  • Penargetan terperinci. Jangan terburu-buru mengisi kolom ini. Pastikan target pasar kita sudah relevan dengan produk yang hendak dijual, baik dari segi minat (interest), kebiasaan (behavior), dan demografi.
  1. Atur Penempatan Iklan

Posisi iklan turut mempengaruhi keefektifan campaign. Terkadang, ada iklan yang bekerja lebih baik apabila tampil di story, ada pula yang lebih bagus jika muncul di feed.

Facebook menawarkan beberapa pilihan placement:

  • Facebook news feed, mobile maupun desktop
  • Sidebar kanan Facebook
  • Instagram
  • Audience network
  • Instant articles
  • In-stream video

Pada pilihan tersebut, tentunya kita memilih Instagram, baik di feed ataupun story. Sebagai awalan, biarkan machine learning Facebook yang menilai di mana sebaiknya iklan kita tampil.

Di samping menyerahkannya pada advertiser, Facebook juga merekomendasikan penempatan iklan berdasarkan jenis campaign:

  • Brand Awareness: Facebook dan Instagram
  • Engagement: Facebook dan Instagram
  • Video views: Facebook, Instagram, dan Audience Network
  • App installs: Facebook, Instagram, dan Audience Network
  • Traffic: Facebook dan Audience Network
  • Product Catalog Sales: Facebook dan Audience Network
  • Conversions: Facebook dan Audience Network
  1. Jadwalkan Iklan

Atur kapan jadwal iklan kamu dimulai. Tanggal berapa dan jam berapa. Kamu juga bisa set kapan iklan berakhir.

Sebagai catatan, kita tidak dapat atau tidak perlu mengatur iklan kita tampil di jam berapa saja. Biarkan mesin Facebook merekam data dan menentukan sendiri di jam berapa iklan kita bekerja secara optimal.

  1. Pilih Format Instagram Ads

Usai menyiapkan pengaturan campaign, kini saatnya menentukan format iklan yang akan tampil di Instagram. Setidaknya ada tujuh format Instagram Ads yang tersedia:

  • Single image ads (Gambar tunggal)

Sesuai namanya, format iklan hanya memunculkan satu gambar, disertai headline, caption, dan tombol CTA (call-to-action) yang bisa kita atur sedemikian rupa.

  • Instagram carousel ads (Karosel)

Format tipe ini memungkinkan kita memilih hingga 10 gambar atau video. Cocok untuk iklan yang berisi edukasi produk, bukan hanya hardselling.

  • Instagram video ads (Video tunggal)

Di sini, kamu bisa menampilkan iklan dengan format video atau GIF. Misalnya, video endorsement influencer, review selebgram, atau testimoni dari pelanggan.

  • Slideshow ads (Tayangan slide)

Selain menampilkan hingga 10 gambar, format ini juga memungkinkan kamu menambahkan musik sehingga gambar-gambar tersebut menjadi video instan yang diputar berulang (loop).

  • Instagram lead ads (Koleksi)

Format ini adalah pilihan tepat bagi kamu yang ingin mengumpulkan data calon konsumen tanpa mengeluarkan mereka dari Instagram. Ketika iklanmu diklik, muncul formulir berisi informasi detail yang dapat diisi oleh user. Mulai dari nama lengkap, alamat email, nomor telepon, dan sebagainya.

  • Instagram story ads

Story telah menjadi bagian dari Instagram yang cukup efektif sebagai media promosi. Facebook dan Youtube bahkan juga menambahkan fitur story belakangan ini. Format iklan ini juga akan menampilkan iklan berbentuk gambar atau video berdurasi 15 detik. di Instagram story.

Terakhir, lengkapi iklan dengan mengisi headline, teks deskripsi/copywriting yang menarik, dan tombol CTA (call-to-action). Perhatikan pula Ad Preview di sebelah kanan yang menggambarkan bagaimana iklan kamu akan ditampilkan nanti.

Jika sudah yakin, klik tombol Publish. Iklanmu akan segera di-review dan siap dipublikasikan oleh Instagram. Selamat!

Tips dan Saran Beriklan di Instagram Ads

Berbeda dengan Facebook, Instagram menitikberatkan kontennya pada visual. Bahkan kini video menjadi andalan mereka demi membalap ketangguhan TikTok.

Karenanya, penting bagi advertiser untuk menampilkan visual yang menarik. Tidak harus rumit dan banyak warna, tetapi mampu memancing calon konsumen kita.

Oleh sebab itu pula, advertiser perlu memahami terlebih dahulu siapa target audiensnya sebelum membuat iklan di Instagram. Siapa target pasar kita akan berpengaruh pada objective campaign yang dipilih, pembuatan ads creative dan format iklan, penulisan headline dan copywriting, hingga model tombol CTA.

Kesalahan mendasar advertiser pemula terkadang bukan pada produknya. Melainkan menawarkan produk tersebut kepada orang yang tidak tepat.

3 Jenis Backlink untuk Optimalkan SEO Website Anda

3 Jenis Backlink untuk Optimalkan SEO Website Anda

Demi memperoleh posisi terbaik di hasil pencarian Google atau bahkan muncul di halaman pertama, kita tidak boleh mengabaikan peran vital BACKLINK.

Apa itu backlink?

Sederhananya, backlink merupakan link/tautan di website maupun blog lain yang mengarah ke website kita.

Saking pentingnya backlink, banyak ahli SEO di luar sana rela menggelontorkan dana yang tidak sedikit untuk mendapatkan backlink berkualitas. Di samping membenahi website dan konten di dalamnya, mempunyai sejumlah backlink yang powerful dapat menentukan seberapa lama website kita bertahan di page one Google.

Ada banyak jenis backlink. Namun apabila dikerucutkan, setidaknya terdapat 3 macam backlink yang wajib kita optimalkan, yaitu: Backlink Profil, Backlink Komentar, dan Backlink Kontekstual.

  1. Backlink Profil

Backlink jenis ini bisa kita dapatkan dengan membuat akun dan mengisi profil di sejumlah website, forum online, serta media sosial. Di profil tersebut, cukup tempatkan link yang mengarah pada website kita.

Beberapa situs yang dapat Anda manfaatkan untuk membuat Backlink Profil, antara lain Kompasiana, Medium, Twitter, Kaskus, Google My Business, Linkedin, dan sebagainya.

Semakin banyak backlink yang dibangun, maka semakin besar pula kesempatan website Anda nangkring di halaman pertama Google. Sebagai catatan, tetap harus dikombinasikan dengan jenis backlink lainnya, ya.

  1. Backlink Komentar

Untuk memaksimalkan backlink ini, mula-mula, carilah website atau blog yang mempunyai niche yang sama dengan situs Anda.

Kemudian, berikanlah komentar di salah satu artikel sembari menaruh link yang mengarah pada website kita. Backlink yang muncul di kolom komentar itulah yang disebut Backlink Komentar atau Blog Comment Backlink.

  1. Backlink Kontekstual

Secara singkat, backlink kontekstual bisa diartikan sebagai link yang berada di dalam suatu konten dengan topik yang relevan. Kalau website kita mengenai sepakbola, backlink harus dipasang dalam konten yang juga membahas tema serupa.

Menurut Ibrahim Vatih, backlink jenis ini lebih powerful dibandingkan backlink lainnya. Mereka yang bermain di dunia SEO harus mengerahkan sumber dayanya untuk mendapatkan contextual backlink berkualitas sebanyak-banyaknya.

Ibarat mencari mutiara di dasar samudera, mendapatkan backlink dengan nilai SEO tertinggi juga tidak mudah.

Jarang sekali seseorang mau memasukkan link website orang lain ke dalam kontennya. Kecuali dalam rangka lomba atau event tertentu. Artinya, mereka juga harus mendapatkan benefit dari menautkan situs kita.

Karenanya, cobalah aktif di forum blogger atau komunitas pemain SEO. Barangkali Anda menemukan teman-teman yang mau saling mengirimkan backlink.

Kalau punya budget berlebih, tidak ada salahnya membayar Jasa Content Placement atau PBN (Private Blog Network).

Demikianlah, sekilas mengenai 3 jenis backlink untuk mengoptimalkan SEO. Ikuti terus artikel di Mastah.id untuk mendapatkan tips menarik lainnya!

5 Kesalahan Copywriting yang Bikin Iklan Boncos Melulu

5 Kesalahan Copywriting yang Bikin Iklan Boncos Melulu

Sudah sering promosi online, kok penjualan gitu-gitu aja, ya…?

Duit iklan justru boncos. Mau untung, malah buntung.

Hmmm, ada banyak faktor penyebabnya, sih. Mungkin salah satunya, COPYWRITING jualan kamu yang perlu diperbaiki.

Jangan-jangan selama ini, sembarangan sebar iklan aja, ya? Hehe.

Yuk, periksa lagi. Bisa jadi kamu melakukan 5 kesalahan copywriting berikut ini!

  1. Headline Asal-asalan

Mengutip tulisannya Dewi Kreckman, Managing Director di Decuremed Store, iklan tetap harus diberi judul meskipun berbentuk cerita.

Judulnya pun disesuaikan dengan target market yang dipilih.

Pebisnis online biasanya sudah tahu ada karakter market yang Dingin (cold), Hangat (warm), dan Panas (hot).

Market yang Dingin berarti belum mengenal atau tertarik pada brand Anda.

Market yang Hangat mungkin masih ragu-ragu membeli, tetapi setidaknya pernah berinteraksi dengan kita.

Market yang Panas biasanya mereka yang sudah membeli bahkan loyal terhadap produk atau jasa kita.

Beda target, beda juga judulnya…

Jangan disamakan semua…

  1. Hanya Membahas Fitur

Bangga sama fitur produk kita boleh-boleh aja, kok. Tapi itu nggak penting buat konsumen. Mereka perlu tahu “manfaat” dan “makna” dari sesuatu yang kita tawarkan.

Begini:

Fitur itu kelebihan, deskripsi, dan bahan-bahan.

Manfaat itu hal yang menguntungkan pembeli.

Makna itu arti dari manfaat produk atau jasa kita.

Contoh:

Jualan makanan sehat jangan sekadar membahas tentang kandungan madu, logo BPOM, halal MUI, organik, segar, berkualitas, dan semacamnya.

Bagi pembeli, yang terpenting adalah manfaatnya buat mereka,

“Jika makan produk X, bisa bikin kamu sehat, menurunkan gula darah, dan konsentrasi meningkat, lho…”

Masuk ke level selanjutnya, masukkan makna yang tersirat dari produk tersebut,

“Dengan mengonsumsi makanan X, berarti kamu sudah melaksanakan Sunnah Nabi serta melindungi diri selama pandemi ini dengan meningkatkan imunitas.”

Konsumen bukan hanya membeli “makanan”, tetapi mereka juga memperoleh “kesehatan dan perlindungan”.

  1. Hanya Membahas Diri Sendiri

Baru baca paragraf pertama, isinya cuma “Aku, perusahaanku, produkku, bla bla bla…”

Seharusnya, kita membicarakan tentang mereka. Tentang para customer.

Fokuslah membahas mengenai tujuan mereka. Termasuk juga ketakutan, kebutuhan, dan proses mereka mencapai tujuan yang dapat kita bantu.

Terangkan bagian apa yang kita lakukan, yang akan memberi manfaat bagi mereka. Misalnya ketika kita jualan training,

“Kami bongkar semua rahasia dan strategi yang akan membantu Anda sukses berbisnis berdasarkan pengalaman mendirikan perusahaan selama 20 tahun.”

  1. Kurang Menekankan Alasan Mengapa Harus Membeli

Alasan serta manfaat yang kita tawarkan bisa berbentuk dua: tangible dan intangible, alias fisik maupun emosional. Kemudian tulis manfaat tersebut lebih banyak dari harga yang mereka bayarkan.

Misalnya…

“Dengan mengonsumsi makanan diet X, selain harganya bersahabat (tangible), manfaatnya pun segudang. Tubuh kembali langsing (tangible) dan sehat (intangible) sehingga makin disayang suami, deh (intangible).”

  1. Tidak Ada CALL TO ACTION yang Kuat

Memang ada Call to Action yang lemah?

Ada, dong. Contohnya, nih: Yuk beli sekarang, telepon sekarang, daftar sekarang, pesan sekarang, dan sebagainya.

Tips sederhana untuk membuat Call to Action yang kuat, yaitu bangunlah semacam ketakutan emosional.

Contoh ketika kita berjualan webinar berbayar,

“Jika Anda tidak membeli tiket webinar ini sekarang, maka Anda sedang menunda kesuksesan. Ingatlah bahwa masa depan ada di tangan Anda. Kalau bukan Anda, siapa lagi? Kalau tidak sekarang, kapan lagi?”

Atau, kalimat iklan yang sering digaungkan Fenny Rose,

“Senin harga naik!”

2 Cara Riset Keyword dengan Simpel dan Cepat

2 Cara Riset Keyword dengan Simpel dan Cepat

Siapapun tahu, mereka yang ingin website atau blognya tampil di halaman pertama Google, wajib hukumnya mengoptimalisasi SEO (Search Engine Optimization).

Namun, sebelum berbicara lebih jauh mengenai teknik SEO yang rumit, ada sebuah rahasia yang perlu kami beritahu:

“Melakukan riset keyword atau kata kunci adalah hal paling penting dalam SEO.”

Dari kata kunci yang tepat, maka lahirlah konten yang relevan.

Berikutnya, barulah memainkan on-page dan off-page SEO, mengembangkan link building, serta teknik lainnya.

Pertanyaannya, bagaimana kita dapat menemukan kata kunci yang tepat?

Ada banyak cara dan tools yang bisa kita pakai. Termasuk dua cara berikut yang tidak akan memakan waktu lama untuk mencari keyword.

Pertama, mengambil kata kunci dari Google Suggest.

Kedua, mengintip Tabel Konten Wikipedia.

  1. Riset Keyword dari Google Suggest

Inilah salah satu langkah tercepat dan paling sederhana dalam mencari kata kunci.

Cobalah Anda mengetik topik tertentu di Google.

tips seo 2021

Kemudian, lihat apa saja topik turunan yang disarankan oleh Google.

jasa seo murah jakarta

Daftar tersebut merupakan kata kunci yang dapat Anda manfaatkan.

Mengapa?

Sebab, ketika Google menyarankan sebuah kata kunci, itu artinya ada banyak orang yang mencari topik tersebut.

  1. Riset Kata Kunci dari Tabel Konten Wikipedia

Wikipedia merupakan gudang bagi segala macam keyword.

Di mana lagi Anda bisa memperoleh artikel yang ditulis oleh berbagai ahli dan editing yang cukup ketat, serta dinavigasikan hingga kategori terkecil?

Begini caranya menemukan kata kunci di Wikipedia.

Mula-mula, ketikkan topik tertentu di situs Wikipedia.

riset kata kunci

Wikipedia selanjutnya akan membawa Anda ke halaman mengenai topik tersebut.

riset keyword

Lalu, cobalah lihat tabel konten yang berisi sederet daftar subtopik.

riset keyword seo

Perhatikan baik-baik, beberapa subtopik tersebut merupakan kata kunci yang cukup lumayan untuk dieksplorasi, loh. Klik, dan Anda bisa menemukan kata kunci lainnya.

riset kata kunci mudah

Anda dapat pula mengeklik sejumlah internal link di dalam artikel. Misalnya,

jasa seo jakarta

Ketika mengeklik link tersebut, Anda akan sadar ternyata tabel konten untuk artikel yang berbeda turut memuat lebih banyak kata kunci.

keyword research

Pretty cool!

5 Ide Digital Marketing untuk UMKM di Tahun 2021

5 Ide Digital Marketing untuk UMKM di Tahun 2021

Tahun 2021 terasa berat, ya?

Covid 19 belum selesai. Banyak karyawan kena PHK. Tidak terhitung UMKM yang terpaksa gulung tikar.

Namun, mudah menyerah dan putus asa bukanlah karakter seorang pemilik bisnis, sekecil apa pun bisnis yang Anda miliki.

Para pelaku UMKM masih mempunyai segudang kesempatan untuk bangkit dan terus berkembang. Salah satu caranya, tentu dengan mengoptimalkan digital marketing.

Bagaimana teknik dan strategi yang tepat bagi UMKM dalam menjalankan digital marketing, khususnya di tahun 2021?

Berikut ini 5 ide sederhana memaksimalkan digital marketing dari Mastah.id!

  1. Gunakan Video Marketing

Kehadiran Instagram Reels, yang disinyalir sebagai respons atas melejitnya TikTok, semakin menunjukkan betapa pentingnya konten video.

Tidak perlu sungkan mengekspos isi dapur usaha, mengenalkan para staf kepada follower, maupun bercerita mengenai latar belakang berdirinya usaha Anda.

Bittersweet by Najla pernah membuktikan kekuatan dari online video marketing ketika mempromosikan produknya yang berhadiah emas dan sejumlah uang.

  1. Buatlah Akun Google My Business

Salah satu tips digital marketing yang simpel dan gratis ialah membuat akun di Google My Business.

Di sana, Anda dapat mencantumkan profil usaha, foto produk dan toko fisik, alamat beserta rutenya, jam buka, nomor telepon, hingga blog.

Fitur-fitur yang tersedia sangat berguna untuk memaksimalkan SEO lokal. Artinya, Anda lebih berpeluang besar merangkul orang-orang di sekitar jangkauan kilometer tertentu apabila usaha Anda tampil di Google My Business.

Google juga menyajikan fitur rating dan review yang dapat diisi oleh siapapun. Sebuah peluang untuk menaikkan nilai brand melalui testimoni positif dari para pelanggan.

Survei dari Bright Local pada tahun 2020 menyebuatkan bahwa lebih dari 86 persen orang mempercayai ulasan online seperti mereka meyakini rekomendasi temannya.

  1. Manfaatkan Website sebagai Penghubung

Bisnis Anda mempunyai produk sendiri, bukan reseller maupun dropshiper?

Kami sarankan, bangunlah website sendiri. Biarkan agen dan distributor Anda yang masing-masing berjualan di marketplace manapun.

Mengapa?

Pertama, karena marketplace adalah pasar online yang terlalu padat oleh toko yang saling banting harga.

Kedua, website sendiri merupakan rumah yang bebas Anda rombak sesuka hati. Hanya Anda yang berhak mengatur struktur, desain, dan isinya.

Di samping menampilkan produk, Anda dapat memperkaya website dengan menulis blog maupun konten marketing lainnya.

Bisnis Anda pun akan tampak lebih profesional serta lebih dekat dengan pelanggan. Tinggal menunggu waktu hingga penjualan dan brand awareness usaha Anda meningkat.

  1. Omnichannel

Apa tuh?

Kesalahan sebagian UMKM dalam digital marketing, salah satunya, hanya mengandalkan satu channel.

Merasa cukup hanya bermain di Instagram.

Merasa cukup sekadar punya website.

Merasa cukup bersenang-senang membuat video di TikTok.

Setiap platform mempunyai karakter yang berbeda, dan tentu saja behavior penggunanya berbeda pula.

Terlalu banyak memilih platform juga kurang tepat.

Manfaatkan dua hingga tiga platform yang saling terhubung.

Misalnya, Anda menggunakan Instagram dan TikTok untuk menarik pengunjung sebanyak-banyaknya. Berikutnya, arahkan mereka ke website apabila ingin mengenal atau membeli produk.

  1. Berkolaborasi dengan Agensi Digital

Berbeda dengan perusahaan besar, UMKM biasanya dipimpin oleh seorang CEO alias Chief Everything Officer.

Dia yang memikirkan masa depan bisnis. Dia yang memproduksi. Dia yang memasarkan. Dia yang mencatat keuangan. Dia pula yang packing dan kirim barang.

Mau hire pegawai, tapi khawatir nggak sanggup menggaji.

Sedangkan digital marketing merupakan pekerjaan tim. Tidak cukup hanya dikerjakan satu orang.

Di titik ini, tidak ada salahnya Anda bekerja sama dengan agency digital.

Mereka umumnya berisi tim yang ahli di bidang masing-masing. Mulai dari desainer grafis, copywriter, advertiser, hingga customer service.

Biayanya bisa beragam. Di Mastah.id sendiri, sebagai perusahaan jasa digital marketing di Jakarta, menerapkan biaya yang nilainya setara apabila Anda mempekerjakan satu orang digital marketing specialist.

Harga yang tergolong murah, dibandingkan Anda merekrut beberapa orang untuk keahlian yang berbeda-beda.

Mastah.id pun akan menyajikan laporan yang detail, valid, dan jelas mengenai aktivitas digital marketing Anda secara berkala.

Sudah siap Go Online? Mastah.id siap menemani usaha Anda!