Marketing Flywheel: Pengertian, Proses, dan Tahapannya

Marketing Flywheel: Pengertian, Proses, dan Tahapannya

Selama bertahun-tahun dunia pemasaran mengenal istilah Marketing Funnel.

Strategi ini biasanya terdiri dari beberapa tahapan (stage) supaya calon konsumen membeli produk atau memakai jasa kita.

Contohnya begini, kamu memancing orang-orang melalui iklan di Facebook dan Instagram. Ini tahap pertama.

Lalu, orang itu mengeklik iklan, lantas masuk ke halaman penjualan (landing page).

Jika tertarik, si calon pelanggan akan menekan tombol CTA.

Kemudian masuk ke nomor admin, hingga akhirnya memesan produk.

Ibarat corong (funnel), setiap tahapan akan terus mengerucut.

Jumlah orang yang mengeklik CTA tentu lebih sedikit dibandingkan total pengunjung landing page kita.

Jumlah orang yang benar-benar menghubungi admin umumnya lebih sedikit daripada yang mengeklik tombol CTA.

Untuk mengaplikasikan Marketing Funnel, kita biasanya menggunakan model AIDA yang ditemukan pada 1898 oleh Elias St. Elmo Lewis. Secara sederhana, AIDA berarti:

Attention – Interest – Desire – Action

Tidak ada yang salah dengan Marketing Funnel.

Namun, para pakar marketing perlahan melihat ada lubang menganga di dalam strategi ini. Ada yang kurang. Ada yang tidak sempurna.

Maka berkembanglah metodologi MARKETING FLYWHEEL.

Apa dan Mengapa Marketing Flywheel itu Lahir?

Zaman berganti, perilaku konsumen pun berubah.

Marketing Funnel menjadikan konsumen sebagai output.

Akibatnya, orang-orang marketing dan sales menghabiskan energi mereka untuk mencari trafik sebanyak-banyaknya, demi mendapatkan PELANGGAN BARU setiap hari.

Prosesnya berhenti sampai di situ.

Cara ini cenderung melelahkan. Sebab, energi akan terbuang “percuma”.

Andai saja energi untuk menghasilkan penjualan dapat lebih diefisiensikan lagi. Berputar terus tanpa perlu kita sendiri yang bekerja.

Di samping harus selalu menawarkan barang agar memperoleh customer baru, banyak orang juga sudah mulai skeptis dan tidak mempercayai apa yang dikatakan oleh para salesperson.

Butuh effort lebih besar untuk meyakinkan calon konsumen.

Bagaimana solusinya?

Alih-alih menempatkan konsumen sebagai tujuan akhir, metode Marketing Flywheel memposisikan pelanggan di TITIK SENTRAL.

Marketing Flywheel merupakan model yang menjelaskan besar momentum atau pertumbuhan bisnis ketika kita meningkatkan nilai customer experience.

Seperti flywheel alias roda gila, strategi ini bekerja dengan meningkatkan momentum sebuah mesin. Dalam hal ini, kekuatan pelanggan dikumpulkan demi menggerakkan bisnis.

Konsep Marketing Flywheel mengedepankan kepuasan pelanggan (aftersales) sehingga mereka menjelma sebagai happy customer yang bahkan tanpa segan ikut memasarkan produk dan jasa kita kepada orang lain.

Tanpa disuruh.

Tanpa diperintah.

Murni atas inisiatif pelanggan untuk berbagi informasi karena merasa senang atas pelayanan kita.

Dengan begitu, Marketing Flywheel akan menciptakan repeat order yang tinggi serta mengefisiensikan kerja sales karena tidak dipaksa mencari pelanggan baru secara terus-menerus.

Bagaimana Marketing Flywheel Bekerja?

Menurut Hubspot, momentum yang dihasilkan oleh flywheel setidaknya dipengaruhi oleh 3 faktor, yaitu:

  1. Seberapa cepat roda itu diputar?
  2. Berapa besar hambatannya?
  3. Seberapa besar rodanya?

Kecepatan perputaran roda dapat melonjak ketika perusahaan menjalankan sejumlah program dan strategi secara optimal.

Di antaranya memasang iklan berbayar, menerapkan inbound marketing, membuat sistem referral bagi pelanggan, serta meningkatkan keterampila customer service.

Selanjutnya, pastikan kamu mengeliminasi setiap gesekan yang berpotensi menghambat perputaran roda.

Contohnya, miskomunikasi antar departemen, CS tidak responsif, proses internal yang lambat, dan masih banyak lagi.

Tahapan dalam Marketing Flywheel

Berbeda dengan model funneling, Marketing Flywheel biasanya dilakukan dengan melewati 3 tahapan, sebagai berikut:

  1. Attract

Di tahap ini, orang-orang di bagian marketing berupaya untuk menarik calon pelanggan sebanyak-banyaknya.

Buat target pasar mengenal brand atau produk kita.

Beberapa cara yang bisa kamu coba, antara lain membuat content marketing, memaksimalkan SEO (search engine optimization), serta menjalankan social media marketing.

  1. Engage

Setelah mereka tertarik, bangunlah interaksi yang intensif terhadap para calon customer.

Ajak mereka berbicara dan berikan edukasi mengenai produk atau jasa mereka.

Interaksi ini dapat dibangun, misalnya dengan membuat konten product knowledge di media sosial, membalas komentar dan DM, mengadakan webinar, menulis di blog perusahaan, atau berbincang di Podcast.

  1. Delight

Di sinilah perbedaan mendasar antara Marketing Funnel dan Marketing Flywheel.

Pada fase ini, kita berupaya membawa kesenangan ke dalam customer experience.

Tim marketing akan memprioritaskan kepuasan dan membangun hubungan baik dengan pelanggan secara berkelanjutan.

Kebahagiaan konsumen adalah kesuksesan bisnis kita.

Agar berhasil di tahap ini, kamu dapat memberikan aftersales setelah konsumen membeli produk, mengadakan program membership, menyelenggarakan survei kepuasan, serta aktif meminta feedback melalui email maupun telepon.

Di masa mendatang, Marketing Flywheel akan semakin sering diterapkan oleh perusahaan dan pelaku usaha.

HubSpot menyebut, konsumen kini tidak lagi melihat apa konten pemasaran kita untuk memutuskan membeli produk.

Mereka justru lebih percaya dengan review independent dari pihak ketiga, ulasan dari pelanggan lama, rekomendasi dari teman sejawat, atau “iklan” gratis dari mulut ke mulut.

Selama bertahun-tahun dunia pemasaran mengenal istilah Marketing Funnel, tetapi teori ini sudah mulai tidak relevan.

Waktunya geser strategi pemasaran kamu ke Marketing Flywheel!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Mastah.id adalah perusahaan yang membantu mengembangkan bisnis Anda melalui teknologi dan transformasi digital, dengan tiga lini utama:
– Digital Marketing
– Software House
– Digital Course

Alamat

Jl. Merdeka Raya Blok 6 No.7, RT.1/RW.7, Abadijaya, Kec. Sukmajaya, Kota Depok, Jawa Barat 16417

0813-9859-0029

09.00 - 17.00 WIB

© 2021 Mastah.id | Managed by Mastah Digital Indonesia